Pada awal PPKM Darurat 3 Juli lalu, angka kasus aktif di kabupaten itu sebanyak 5.295 orang. Angka itu menurun menjadi 2.856 pada Minggu (1/8/2021) lalu.
Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, salah satu kunci sukses penurunan adalah warga Klaten bersedia bekerja sama dan diisolasi secara terpusat.
Upaya itu sama seperti yang dilakukan Kabupaten Kudus beberapa waktu lalu saat menghadapi peningkatan kasus.
Saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Klaten pada Rabu (4/8/2021), Ganjar menyempatkan meninjau tempat isolasi terpusat di GOR Gelarsena Klaten yang sampai kini masih dihuni 66 pasien.
” _Pripun kabare pak, sehat to?_ _Njenengan mpun pirang dino teng mriki_(sudah berapa hari di sini),” sapa Ganjar begitu tiba.
“Sudah sembilan hari pak, nyaman di sini, diopeni kok,” jawab mereka.
“Lha iyo, malah lemu sampeyan (tambah gemuk). Koyone malah betah yo,” canda Ganjar.
Ia mengatakan, langkah-langkah penanganan Covid-19 di Klaten memang sudah cukup bagus. Buktinya, kondisi Klaten sudah menurun.
“Klaten kan salah satu yang jadi perhatian kita di Solo Raya. Karena terjadi lonjakan, kita mikir bagaimana tindakan cepat yang bisa dilakukan. Dan kita punya pengalaman di Kudus dulu, kita paksa warga isolasi terpusat,” katanya.
Memang saat menerapkan program itu, banyak warga yang marah. Namun setelah hasilnya bagus, mereka semua bisa menerima.
“Dulu kabeh diunek-unekke (dimarahi), ya Bupati, Gubernur, Kapolda, Pangdam dan lainnya. Tapi ini harus dilakukan, karena kalau isolasi di rumah, itu tidak bisa menyelesaikan,” jelasnya.
Menurutnya, klaster tertinggi di Jateng adalah klaster rumah tangga. Jika ada warga yang positif dan diisolasi di rumah, kalau rumahnya tidak representatif maka ini bisa jadi klaster baru.
“Makanya, ini harus dikelola dengan baik. Sekarang dengan konsep isolasi terpusat, mereka diopeni, dirawat dan dikontrol. Tadi saya lihat mereka juga bisa guyon, bahagia. Saya senang, karena ini berhasil. Saya ucapkan terima kasih, karena warga mau mendukung dan mau diisolasi terpusat,” imbuhnya.
Ganjar berharap, warga yang masih isolasi di rumah untuk diisolasi terpusat. Pemkab Klaten sudah menyiapkan tempatnya, ada yang di GOR Gelarsena, ada di Panti Semedi, dan ada juga yang di Donohudan.
“Ada juga di hotel pak, itu untuk ibu hamil dan menyusui,” timpal Bupati Klaten, Sri Mulyani.