SERAYUNEWS – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dokter Hasto Wardoyo menyebutkan bahwa ikan lee memiliki nutrisi yang baik ketimbang daging sapi. Hal tersebut dalam rangka pencegahan stunting.
“Daging sapi dibanding lele lebih bagus lele. Lele protein hewani, sapi juga. Lele ada DHA, omega 3, EPA tapi tidak ada di daging sapi,” terangnya dikutip serayunews.com dari bkkbn.go.id, Senin (8/7/2024).
Tak pernah ketinggalan, dokter Hasto juga selalu mengingatkan bahwa stunting pasti pendek. Akan tetapi pendek belum tentu stunting. “Stunting itu pendek plus otaknya tidak cerdas,” jelasnya.
Berkaitan dengan itu, ia menyatakan bahwa rata-rata IQ orang Indonesia masih rendah berdasarkan data Tingkat Kecerdasan Negara-negara di Dunia dari World Population Review tahun 2022. Sebab, protein hewaninya kurang terpenuhi.
“IQ Indonesia urutan 130 di dunia. Protein hewaninya kurang. Yang membuat cerdas otak kita supaya tidak stunting itu protein hewani,” tambah Dokter Spesialis Kandungan itu.
Usia Kawin Pertama dan iBangga
Selanjutnya, dr. Hasto mengatakan median usia kawin pertama perempuan di Provinsi Jawa Tengah tercatat 21,7 tahun. Sedangkan, Kota Magelang 23,6 tahun. Adapun minimal 20 tahun, maksimal 35 tahun tapi masuk KRT atau kehamilan risiko tinggi.
Dari data memperlihatkan bahwa median usia kawin pertama perempuan di Kota Magelang sudah lebih dewasa dibandingkan tingkat Jateng. “Jangan terlalu muda, jangan terlalu tua, jangan terlalu sering hamil dan jangan terlalu banyak,” diingatkan dokter Hasto.
Berikutnya, Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) di Jawa Tengah naik. Skornya menjadi 63,1. Indikator iBangga adalah mandiri, tenteram, dan bahagia. Lalu, skor untuk Jateng 65,5.
“Prevalensi stunting Kota Magelang 15,4%, dan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 sebesar 13,9%. Bila dilihat dari hasil penimbangan serentak di Kota Magelang tahun 2023, stunting di angka 10,4%,” ungkapnya.
Dengan demikian, berdasarkan hasil penimbangan dan pengukuran tinggi badan bayi yang dilakukan serentak di seluruh posyandu di Kota Magelang, cenderung turun dibanding SSGI 2022 maupun SKI 2023. Hasil capaian ini akan diinput ke dalam Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM).
Menurut Wakil Walikota Magelang, permasalahannya stunting yang kompleks perlu ditangani secara konvergen di semua tingkatan atau lini.
Dalam hal ini, Ketua TP PKK Kota Magelang punya ide dan inovasi dengan sebutan Ceting Emas (Cegah Stunting Emak-emak Magelang Sehat). Inovasi ini dikembangkan berkolaborasi dengan lintas sektor dan stakeholders pendukung lainnya.