SERAYUNEWS– Nelayan di Cilacap bakal menggunakan kapal bertenaga listrik. Inovasi ini efektif mengatasi dampak terbatasnya subsidi BBM yang selama ini menjadikan polemik di tingkat nelayan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Cilacap, M Wijaya mengatakan, konversi bahan bakar kapal nelayan dari BBM ke tenaga listrik bagi nelayan Cilacap akan ada uji coba pada pertengahan bulan Agustus mendatang.
“Akan uji coba pada pertengahan bulan Agustus, kita sudah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan HNSI. Unitnya banyak, tidak hanya puluhan mungkin ratusan,” ujarnya, Sabtu (29/7/2023).
Wijaya mengatakan, selain mengurangi efek gas rumah kaca, dengan konversi ini harapannya para nelayan tidak lagi bingung soal BBM. Sebab, jatah subsidi masih kurang dibandingkan dengan kebutuhan nelayan dengan jumlah sekitar 17 ribu nelayan.
“Kapasitas baterai bisa untuk 10 jam berlayar, jadi cukup efektif. Cuma modelnya, ada yang 10 jam dan apabila habis akan ada penambahan dari baterai cadangan. Modanya masih rembug bersama dan ada pengkajian lagi,” ujarnya.
Wijaya menambahkan, konversi BBM ke tenaga listrik, sementara akan ada uji coba untuk kapal kecil yang di bawah 5 GT. Sebab, menyesuaikam kapasitas baterai yang bertahan 10 jam.
Sebelumnya, beberapa program dari pemerintah juga sudah bergulir seperti konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG), namun belum sepenuhnya optimal karena kebutuhan gas LPG juga terbatas, sehingga banyak yang kembali menggunakan BBM.