SERAYUNEWS – Emas sudah lama dianggap sebagai aset yang paling aman untuk melindungi nilai kekayaan. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk beli emas?
Dari zaman dahulu hingga sekarang, logam mulia ini tetap menjadi primadona bagi investor yang ingin menjaga kestabilan finansial di tengah ketidakpastian ekonomi.
Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: kapan waktu yang tepat untuk membeli emas?
Emas tidak hanya cantik sebagai perhiasan, tapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi.
Aset ini cenderung tahan terhadap inflasi dan memiliki nilai yang meningkat dari waktu ke waktu.
Ketika nilai mata uang berfluktuasi, harga emas justru sering naik, menjadikannya “safe haven” atau tempat berlindung dari risiko.
Kini, berinvestasi emas juga semakin mudah. Melalui Tabungan Emas Pegadaian, Anda bisa menabung mulai dari 0,01 gram saja.
Fitur ini membuat siapa pun, bahkan yang baru mulai belajar investasi, bisa berpartisipasi tanpa perlu menyiapkan modal besar.
Sebelum membeli emas, penting untuk memahami faktor-faktor yang bisa membuat harganya naik atau turun:
1. Nilai Tukar Dolar AS (USD)
Karena emas diperdagangkan dalam mata uang dolar, maka ketika nilai dolar melemah, harga emas biasanya naik. Sebaliknya, jika dolar menguat, harga emas bisa turun.
2. Ketersediaan Stok Emas Global
Produksi tambang yang melambat dapat mengurangi pasokan emas di pasar. Karena itu, semakin langka ketersediaan emas, semakin tinggi pula harganya.
3. Permintaan dari Industri Perhiasan
Ketika permintaan emas untuk perhiasan meningkat, harga emas cenderung ikut terdongkrak.
Namun, emas perhiasan biasanya memiliki nilai jual kembali lebih rendah karena adanya biaya pembuatan.
4. Pembelian Massal oleh Bank Sentral Dunia
Bank sentral seperti Federal Reserve atau Bank Sentral Eropa kadang membeli emas dalam jumlah besar sebagai cadangan devisa. Aksi ini bisa memicu kenaikan harga secara signifikan.
5. Isu Geopolitik dan Ekonomi Global
Ketegangan antarnegara, konflik militer, atau krisis ekonomi global sering mendorong investor beralih ke aset aman seperti emas. Akibatnya, harga emas pun melonjak.
Secara umum, tidak ada waktu yang benar-benar salah untuk membeli emas karena nilainya cenderung naik dalam jangka panjang.
Namun, ada beberapa momen yang lebih strategis untuk memaksimalkan keuntungan Anda:
1. Saat Harga Turun
Waktu terbaik untuk membeli emas adalah ketika harganya mengalami koreksi.
Pantau harga harian di situs resmi seperti Logam Mulia atau Pegadaian Digital.
Saat nilai dolar menguat dan harga emas menurun, Anda bisa mulai menambah koleksi.
2. Periode April hingga Juni
Berdasarkan tren tahunan, harga emas cenderung lebih stabil atau menurun pada kuartal kedua tahun.
Investor berpengalaman biasanya menggunakan periode ini untuk mengakumulasi emas.
3. Hindari Akhir Tahun
Di penghujung tahun, permintaan emas biasanya meningkat karena banyak orang membeli untuk hadiah atau mahar.
Kondisi ini sering membuat harga melonjak. Jika ingin lebih hemat, pertimbangkan membeli sebelum periode ini.
Bagi Anda yang ingin berinvestasi secara konsisten, strategi Dollar Cost Averaging (DCA) bisa menjadi pilihan bijak.
Caranya sederhana: beli emas dalam jumlah kecil tapi rutin setiap bulan.
Dengan begitu, Anda tidak perlu menebak-nebak kapan harga emas berada di titik terendah.
Selain itu, gunakan platform terpercaya seperti Pegadaian Digital untuk memantau harga harian, membeli emas secara online, hingga mencetak fisik emas jika diperlukan.
Dengan sistem ini, Anda bisa menabung emas dengan mudah, aman, dan transparan.
Waktu terbaik untuk membeli emas bisa berbeda bagi setiap orang, tergantung kondisi keuangan dan tujuan investasinya.
Namun, satu hal yang pasti: semakin cepat Anda mulai, semakin baik hasilnya dalam jangka panjang.
Jadi, jangan tunggu harga emas “murah sekali” yang mungkin tak pernah datang.
Mulailah menabung sedikit demi sedikit, karena seperti kata pepatah, “menabung emas hari ini adalah melindungi masa depan Anda.”***