SERAYUNEWS- Suasana Desa Sojokerto, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, pada Selasa (19/8/2025) dipenuhi keceriaan.
Masyarakat setempat menggelar Lomba Hias Kampung dan Lomba Permainan Tradisional dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Acara ini semakin meriah dengan kehadiran langsung Kapolres Wonosobo, AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, beserta jajarannya.
Kegiatan yang sepenuhnya diinisiasi warga ini menunjukkan betapa kuatnya semangat gotong royong di Desa Sojokerto.
Sejak pagi, masyarakat berbondong-bondong menghias lingkungan sekitar dengan bendera merah putih, umbul-umbul, hingga gapura kreatif bertema kemerdekaan.
Kreativitas warga terlihat dari ornamen yang memadukan unsur modern dengan nilai budaya lokal.
Tak hanya itu, lomba permainan tradisional seperti balap karung, tarik tambang, gobak sodor, hingga egrang ikut digelar. Permainan ini menjadi daya tarik tersendiri karena mampu melibatkan berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua.
Kapolres Wonosobo yang hadir langsung di tengah masyarakat memberikan apresiasi atas antusiasme warga. Menurutnya, perayaan kemerdekaan melalui lomba tradisional bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana memperkuat persatuan.
“Tradisi seperti ini harus terus dijaga. Selain mempererat kebersamaan, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mengajarkan generasi muda untuk menghargai budaya bangsa,” ungkap AKBP M. Kasim Akbar Bantilan.
Kehadiran Kapolres bersama jajaran disambut hangat masyarakat. Warga merasa bangga karena aparat kepolisian turut hadir dan memberi dukungan moral dalam setiap kegiatan positif yang digelar.
Bagi masyarakat Desa Sojokerto, lomba hias kampung dan permainan tradisional bukan hanya agenda tahunan, melainkan juga wadah memperkuat persaudaraan antarwarga. Dengan bekerja sama menghias lingkungan, masyarakat belajar menjaga kekompakan dan melestarikan nilai gotong royong.
Sementara itu, permainan tradisional mengingatkan kembali pada masa kecil dan budaya nenek moyang. Di tengah gempuran permainan digital modern, lomba ini menjadi cara untuk menanamkan kembali nilai sportivitas, kerja sama, serta semangat kebersamaan pada anak-anak.
Warga berharap kegiatan serupa bisa terus digelar setiap tahun dengan lebih meriah. Selain sebagai hiburan rakyat, lomba juga menjadi identitas budaya yang memperkaya peringatan kemerdekaan.
“Kalau bisa, lomba tradisional jangan sampai hilang. Ini warisan budaya yang harus kita jaga bersama, apalagi anak-anak sekarang banyak yang lebih kenal gadget daripada permainan rakyat,” ujar salah satu warga Sojokerto.
Dengan dukungan penuh dari aparat kepolisian, pemerintah desa, dan antusiasme masyarakat, kegiatan ini diharapkan terus berlanjut sebagai bentuk nyata rasa syukur atas kemerdekaan sekaligus pengingat pentingnya menjaga persatuan bangsa.