SERAYUNEWS-Aksi damai Aliansi Buruh Cilacap dalam peringatan Hari Buruh Internasional 2023 di Alun-alun Cilacap pada Senin 1 Mei 2023, berlangsung dengan tertib dan lancar.
Atas hal tersebut, Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto mengapresiasi peringatan Hari Buruh di Cilacap yang berlangsung damai dan produktif tersebut.
Bahkan, selain menggelar aksi unjuk rasa, dalam peringatan Hari Buruh itu, para buruh juga ikut menggelar kegiatan positif seperti donor darah yang diikuti baik dari buruh dan juga TNI PoIri.
Kapolresta Cilacap yang hadir pada kegiatan itu menyampaikan terima kasih atas kegiatan yang terselenggara penuh bernuansa kebersamaan. Ia juga turut mengucapkan hari Buruh Sedunia dan masih dalam nuansa Lebaran serta menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin.
Kapolresta juga berpesan kepada rekan buruh dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga negeri ini dengan melakukan hal yang dapat meningkatkan kualitas dan prestasi kerja.
“Sehingga bisa diakui dan mendapat tempat dimata dunia internasional dan saya mohon maaf apabila selama ini masih ada kekurangan dalam pelayanan dan pengamanan,” ujar Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto.
Sebelumnya, aksi damai Hari Buruh diawali dengan konvoi peserta aksi di kompleks bundaran Alun-alun Kabupaten Cilacap. Dengan membentangkan spanduk dan bendera, peserta aksi menggelar orasi, dengan pengawalan ketat aparat kepolisian dan Satpol PP.
Koordinator aksi Sigit Sutrisno mengatakan, pada peringatan Hari Buruh Internasional 2023 ini, ada tiga tuntutan yang disampaikan yaitu cabut UU Cipta Kerja, tolak upah murah dan tolak pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Tuntutan aspirasi kita kepada para pihak, terutama masih adanya tindakan PHK sepihak, kemudian upah murah yang masih terjadi di Cilacap, bahkan saat ini sedang melenggangnya pekerja kontrak tanpa mengenal waktu, mereka di kontrak layaknya seperti perbudakan gaya baru,” ujarnya.
Menurut Sigit, dengan maraknya tenaga kontrak saat ini yang dinilainya tidak memberikan harapan masa depan yang lebih baik, karena para pekerja hanya dipekerjakan tanpa mengetahui batasan waktunya (pensiun).
“Mereka tidak punya masa depan, bahkan harapan karena tidak tahu sampai kapan mereka bekerja. Kita sepakat omnibus law segera dicabut,” terangnya.
Apabila tiga tuntuntan tersebut tidak terealisasi, Aliansi Buruh Cilacap akan memperjuangkannya dengan cara menduduki parlemen.
“Kita akan terus berjuang, buruh akan bergabung menduduki kursi parlemen,” tambahnya.
2. Para buruh, TNI dan Polri saat ikuti donor darah dalam rangka peringtan Hari Buruh Internasional di Aula Darussalam Cilacap, Senin (1/5/2023) (Ulul Azmi).