Pj Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo dalam paparannya saat rapat penanganan Covid-19, Selasa (14/9/2021) menerangkan, rasio _tracing_ dan _testing_ di Jateng justru terus digenjot. Pada minggu ke-36 saat ini saja, rasio _testing_ di Jateng mencapai 217,58 persen.
“Jumlah itu meningkat dari minggu ke-35 kemarin yang hanya 147,77 persen. Dan kalau dilihat dari _testing_ harian, pada tanggal 12 September kemarin _testing_ kita mencapai 258,90 persen dalam sehari,” katanya.
Bahkan, terdapat beberapa daerah di Jateng yang mencapai rasio _testing_ lebih dari 100 persen. Hanya tersisa tujuh kabupaten/kota yang rasio _testing_nya masih di antara 50-100 persen.
“Tapi tidak ada daerah yang rasio _testing_ nya di bawah 50 persen,” jelasnya.
Sementara untuk _tracing_, terdapat enam kabupaten/kota yakni Kudus, Jepara, Batang, Rembang, Klaten dan Temanggung yang sudah memenuhi rasio _tracing_ dengan skema yakni 15 orang per satu kasus positif. Sementara daerah lainnya masih belum mencapai rasio itu.
“Untuk itu kami minta _tracing_ ditingkatkan agar sesuai rasio yang ditentukan,” jelasnya.
Terkait kondisi Covid-19 di Jateng, Prasetyo menerangkan bahwa angka penambahan kasus pada 12 September kemarin sebanyak 168 kasus.
Hal ini sejalan dengan tren _positivity rate_ di Jateng yang juga terus menurun, dari 9,65 persen di minggu ke-35 menjadi 6,01 persen di minggu ke-36 ini.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga mengingatkan semua daerah untuk tidak mengendurkan _tracing_ dan _testing_. Menurutnya, cara itu penting dilakukan untuk mengetahui kondisi masyarakat yang sebenarnya.
“Termasuk kami sudah membeli alat tes _whole genome sequencing_ untuk mendeteksi apakah ada varian baru atau tidak di Jateng. Saya minta setiap daerah mulai mengambil sampel-sampel untuk dites menggunakan alat itu,” ucapnya.