SERAYUNEWS– Kasus penusukan dan perampasan sepeda motor di jembatan gantung saat malam hari terbongkar. Pasalnya korban yang dikira sudah meninggal ternyata masih hidup dan ditolong warga setempat di Sungai Serayu. Insiden pada Minggu (30/6/2026) malam itu terjadi di wilayah Dusun Timbang, Desa Mergosari, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Wonosobo.
Dikutip dari video Instagram Polres Wonosobo yang diunggah Kamis (4/7/2024), insiden berdarah tersebut melibatkan dua orang remaja pria. Korban adalah ARD (14) dan pelaku adalah BGS (15). Keduanya adalah mantan teman sekolah.
BGS melakukan aksinya di malam hari di jembatan tersebut. Dia melakukan penusukan pada ARD. Kemudian mendorong ARD jatuh ke sungai Serayu. BGS kemudian mengambil sepeda motor ARD. Dikira korban sudah meninggal, BGS pun berlalu.
Ternyata di malam itu, korban selamat. Di tepian sungai Serayu, korban meminta tolong dengan kondisi badan berdarah. Lalu ada warga setempat yang menyelamatkan dan membawa korban ke RSUD Wonosobo.
Dari situlah kasus terbongkar. Kasatreskrim Polres Wonosobo AKP Kuseni mengatakan dari informasi terkait penusukan dan perampasan itu, kepolisian bergerak. Dia mengatakan, hanya berselang dua jam setelah insiden, polisi berhasil membekuk pelaku yang masih remaja tersebut.
Kasatreskrim mengatakan, motif pelaku melakukan tindakan keji ke korban adalah karena dendam. Pelaku dan korban sebelumnya adalah teman SMP. Tapi pelaku tidak melanjutkan sekolah dan korban masih sekolah kelas 2 SMP.
Lalu apa yang membuat pelaku dendam? Karena semasa sekolah bersama keduanya pernah membolos. Sebelum membolos keduanya membuat kesepakatan bahwa siapa yang tertangkap membolos agar tidak menyebut teman membolosnya.
ARD kemudian kepergok membolos. Dia melanggar kesepakatan dengan menyebutkan bahwa BGS juga membolos. Alhasil BGS pun ikut terdeteksi sebagai pembolos. Karena dendam itu, BGS berniat membunuh ARD korban di jembatan gantung. Tapi pada akhirnya ARD selamat dan BGS yang masih bocah itu meringkuk di balik terali besi.