SERAYUNEWS – Kasus bullying atau perundungan di lingkungan pelajar, sudah masuk taraf mengkhawatirkan. Bahkan, peristiwa itu sudah sampai memakan korban nyawa.
Kondisi itu menjadikan keprihatinan banyak pihak, tidak terkecuali pada Ikatan Perawat Anak Indonesia (IPANI) Jawa Tengah (Jateng).
Menyikapi kondisi tersebut, IPANI menggelar seminar ‘Antisipasi Bullying pada Anak dan Peran Perawat Anak dalam Pengasuhan Pelibatan Orang Tua’, Kamis (21/12/2023) Seminar tersebut berlangsung secara hybrid, di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
Ketua panitia, Rusana mengatakan, dalam seminar nasional itu hadir lebih dari 600 peserta. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi dan rumah sakit, di seluruh Indonesia.
“Kita ingin berupaya melakukan pencegahan, agar kasus bullying tidak lagi terjadi. Karena dampaknya bagi korban, sangat mengancam kehidupannya,” katanya.
Ketua IPANI Jateng, Dr. Allenidekania menambahkan, seminar ini terselenggara supaya semakin membuka kepedulian terhadap kasus kekerasan anak.
“Dengan seminar ini, mari kita semua bekerja lebih keras lagi, lebih peduli lagi terhadap kasus kekerasan pada anak. Baik kekerasan verbal, fisik, maupun psikologis,” ujarnya.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UMP, Assoc Prof Dr Ns Umi Solikhah, menyampaikan harapannya akan kesadaran masyarakat terhadap kasus bullying pada anak.
“Harapannya melalui perguruan tinggi dan tenaga kesehatan, masyarakat lebih sadar akan perlindungan terhadap anak-anak korban bullying. Juga mencegah terjadinya perilaku-perilaku bullying kepada anak-anak, baik dalam keluarga maupun di sekolah dan masyarakat,” katanya.
Dalam lingkungan keluarga, kontrolnya ada pada orangtua dengan kasih sayang, mengajarkan perilaku moral dan spiritual yang baik sejak dini.
“Penting juga memberikan perhatian kepada pelaku bullying, agar mendapatkan pendidikan yang lebih baik,” kata dia.