Kondisi ini dapat dilihat dari animo masyarakat yang berkunjung di lokasi wisata tersebut. Pasalnya meski belum 100 persen pembangunan, banyak pelancong yang menerobos hanya untuk berselfi ria pada jembatan kayu yang berkelok menelusuri kompleks kawah Sikidang.
Ratri, seorang wisatawan asal Banyumas mengungkapkan kekagumannya akan pesona lama Dieng, khususnya jembatan kayu yang melintang di atas kawah Sikidang. Dia sendiri mengaku penasaran dengan board walk yang ada di kompleks Kawah Sikidang melalui postingan teman di media sosial.
“Ini keren, saya pernah melancong ke beberapa negara, asli ini ngga kalah dengan wisata luar negeri,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Agung Yusianto mengatakan, pembangunan board walk di kompleks Kawah Sikidang Dieng, memang sudah lama direncanakan, namun baru tahun ini terlaksana.
“Pembangunannya sudah melalui kajian dan perencanaan yang matang. Kami berharap, fasilitas baru ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” katanya.
Dengan kondisi ini, dia mengaku optimistis keberadaan board walk ini mampu mendongkak kunjungan wisata di dataran tinggi Dieng. Meski saat ini masih pandemi, sektor pariwisata masih mampu meraup pendapatan sebesar Rp 7,1 miliar.
“Kunjungan wisatawan ke objek wisata Dieng memang mengalami penurunan karena pandemi Covid-19, namun alhamdulillah dari objek wisata Dieng mampu membukukan angka yang lumayan,” katanya.
Sementara itu, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sangat mendukung revitalisasi dan penataan Kawasan Dieng dengan serius.
“Dieng ini kan levelnya dunia, penanganan tidak boleh asal, harus bagus. Saya bangga dengan Kawah Sikidang yang benar-benar berbeda. Kini Sikidang lebih menarik dan instagramable, maka setelah peresmian besok, kami optimistis akan dibanjiri wisatawan. Tapi harap ingat, protokol kesehatan harus lebih ketat, akan banyak orang datang kesini,” katanya.
Untuk mendongkrak wisatawan di Dataran Tinggi Dieng, khususnya pembangunan board wolk, Banjarnegara mengeluarkan anggaran Rp 1,298 miliar melalui APBD dengan pengerjaan selama 75 hari kalender.
Kondisi saat ini, pembangunan sudah hampir selesai, dan sebelum akhir tahun, board walk ini sudah dapat dinikmati oleh wisatawan.
“Jembatan kayu ini sudah punya banyak julukan yang dilakukan oleh wisatawan melalui media sosial, ada yang menyebutnya Jembatan Khayangan, ada juga yang menulis dalam instragramnya sebagai Lembah Negara,” katanya.