Purwokerto, Serayunews.com- Kendala pembelajaran online juga dirasakan para guru. Terutama guru-guru di sekolah tingkat dasar di desa. Seperti Yanti yang mengajar di sekolah dasar swasta di Ajibarang.
Sebagai pendidik ia mencoba profesional dengan siap menghadapi model pembelajaran apa pun. Ia bahkan mengatakan pada dasarnya sekolahnya belum siap menjalankan KBM online. Keterbatasan perangkat, sinyal dan kemampuan siswa dalam mendapatkan pembelajaran online dirasa masih kurang.
“Gurunya belajar mandiri menyesuaikan keadaan, pemnelajar kami masih menggunakan WhatsApp dari video call dan chat. Tapi kami tidak bisa memastikan siswa dapat memahami 100 persen yang kami sampaikan atau tidak. Karena online ini masih kurang efektif diterapkan di desa, kami tidak bisa menjelaskan materi secara detail seperti tatap muka,” katanya.
Apalagi, kata dia, mayoritas siswanya terhalang kuota data yang dibutuhkam untuk pembelajaran online. Di tengah pandemi yang hampir semua orang terdampak terutama dalam sisi finansial, pendapatan yang menipis.
“Dan ada satu dua siswa yang terpaksa harus ikut belajar bareng teman lainnya karena orangtuanya belum memiliki android. Pembelajaran seperti ini sangat kurang efektif di sini,” kata dia.
Seorang tenaga pendidik lainnya yang mengajar di SD swasta di Purwokerto Barat, Nur mengatakan sekolah dan gurunya sebenarnya sudah siap dengan KBM daring. Karena sekolah sudah memberikan pelatihan menggumakam Google Class Room sebelumnya.
“Namun, lagi-lagi kendala ada di HP, kami butuh HP dengan pemyimpanan memori lebih besar. Selain itu karena kebanyakan wali siswa bekerja, kami harus siap bekerja selama 24 jam,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan guru SD negeri di Kecamatan Sumbang, Sita. Proses KBM online yang sudah mulai coba diterapkan sejak adanya wabah kata dia berjalan cukup efektif di sekolahnya. Meskipun ada beberapa siswa yang belum siap karena orangtuanya yang pasif.
“Kalau prosesnya secara keseluruhan sudah lumayan efektif. Tapi itu kendalanya, saya pribadi butuh jaringan internet kuat karena di sini masih kurang, dan butuh penyimpanan memori ponsel yang besar,” ujar dia. (Alfi)