Keberadaan desa wisata, terbukti dapat membantu kesejahteraan ekonomi masyarakat. Karena kehadirannya, dapat meningkatkan geliat UMKM maupun ekonomi kreatif di wilayah sekitar.
Cilacap, serayunews.com
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Disporapar Kabupaten Cilacap, Kasidi mengatakan, terdapat 27 desa wisata yang ada di seluruh Kabupaten Cilacap. Meski begitu, sampai saat ini belum ada pendapatan yang masuk ke PAD dari sektor tersebut, lantaran pengelolaanya di bawah Pemdes masing-masing.
“Pendapatan dari sektor wisata yang masuk ke kas daerah, hanya dari pemandian air panas Cipari saja. Sisanya, milik swasta maupun lembaga lain,” katanya kepada serayunews.com, Senin (13/11/2022).
Disebutkan, meski tidak secara langsung berkontribusi kepada pendapatan daerah, namun keberadaan desa wisata dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat. Sementara, desa wisata yang jumlah pengunjungnya paling banyak yakni Desa Wisata Karangbanar di Jetis, Nusawungu.
“Karena desa wisata memiliki multiplayer effecknya besar terhadap masyarakat. Misalnya, warga sekitar bisa ikut jualan di situ, atau mungkin membuat kerajinan dan cenderamata,” ujarnya.
Dijelaskan, pihaknya juga telah membentuk forum komunikasi desa wisata guna menggenjot potensi dan daya tarik wisatawan terhadap desa wisata yang ada di Cilacap. Apalagi forum tersebut memiliki tugas untuk mengintegrasikan segala potensi desa wisata, agar dapat dikembangkan secara bersama.
“Supaya lebih terarah dan terkoordinir dengan baik secara konsep, pengembangan, dan pengelolaan desa wisata,” jelasnya.