SERAYUNEWS– Efek musim kemarau panjang di Kabupaten Banjarnegara, hingga saat ini sudah berdampak pada kehidupan masyarakat di 47 desa dan 7 kelurahan di 15 kecamatan yang terdampak langsung.
Hal tersebut di sampaikan Sekda Kabupaten Banjarnegara, Indarto pada rapat koordinasi dengan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effedny, Jumat (20/10/2023).
“Rakor bersama Menteri PMK, di inisiasi oleh Direktur PDAM Banjarnegara. Nantinya akan memberikan manfaat kepada masyarakat Banjarnegara yang berada di daerah rawan kekeringan atau penugasan BUMD Air Minum,” katanya.
Indarto menuturkan, dalam rakor tersebut, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy, sangat memperhatikan kondisi Kabupaten Banjarnegara dan memimpin langsung rapat koordinasi tersebut.
Hasil rakor tersebut, kata Indarto, pemerintah pusat akan berupaya membantu menangani bencana kekeringan melalui pembangunan sumur bor di wilayah rawan.
“Pak Menko PMK juga akan mengkoordinasikan dengan kementerian teknis terkait, untuk membantu penanganan kekeringan di Banjarnegara baik secara jangka menengah atau panjang,” katanya.
Direktur PDAM, Bahar Ibnu menjelaskan, pihaknya saat ini tengah melakukan kajian awal penentuan titik lokasi pembuatan sumur bor di Banjarnegara.
“Dari hasil rakor kami di minta mencari lokasi rencana pembangunan sumur bor. Dalam waktu dekat, akan ada survei oleh tim dari Kemenko PMK dan Unhan,” katanya.
Saat ini, kemarau berkepanjangan berdampak langsung di sumber air baku yang di kelola PDAM Banjarnegara.