SERAYUNEWS- Pemkab Purbalingga menyiapkan 700 ton beras, untuk menggelar Operasi Pasar. Langkah tersebut untuk mengendalikan harga beras, serta menjamin ketercukupan beras bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Kenaikan harga beras yang signifikan, jadi beban bagi warga. Di tengah kondisi tersebut, Pemkab Purbalingga perlu hadir dan melakukan intervensi agar harga terkendali.
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) menyampaikan, Pemkab bersama Perum Bulog Sub Divre Banyumas, serta BUMD Puspahastama menggelar Operasi Pasar Beras.
“Cakupannya lebih luas dan kuantitas yang lebih banyak lagi. Rencananya akan gelontorkan 700 Ton lebih beras. Harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (Het), Rp. 10.900/Kg,” ujarnya saat melepas secara simbolis Operasi Pasar (OP) di halaman Pendapa Dipokusumo, Selasa (5/3/2024).
Bupati Tiwi juga menyampaikan, tahun 2023 lalu juga bekerjasama dengan Perum Bulog menggelar Operasi Pasar Beras sebanyak 298,8 Ton di 19 pasar rakyat.
Selain itu, berbagai upaya lain dalam rangka pengendalian harga dan ketercukupan bahan pangan untuk Masyarakat.
“Pemkab Purbalingga juga akan terus melakukan kegiatan pasar murah, bazar, roadshow UMKM. Termasuk berbagai program di bidang pertanian, untuk mendorong produktifitas pertanian. Sehingga stok kebutuhan pokok masyarakat di sektor pangan, dapat tercukupi dengan baik,” lanjutnya.
Bupati Tiwi juga menambahkan, setidaknya dalam setahun terakhir ini harga beras medium maupun premium terus merangkak naik. Beras medium per Kg dari Rp 11.000 menjadi Rp 13.000, dan terus naik menjadi Rp 14.000. Hari ini harga bahkan telah mencapai Rp 15.500 – 16.000/kg.