Purbalingga, serayunews.com
Polres Purbalingga, melalui Unit Laka Lantas terus berupaya mewujudkan zero accident atau nol kecelakaan. Diketahui, salah satu faktor penyebab kecelakaan adalah kendaraan batang yang bermuatan lebih. Efek lainnya adalah lebih cepat rusaknya kondisi jalan.
“Satlantas Polres Purbalingga menggelar sosialisasi dengan tema Kendaraan Berkeselamatan Menuju Purbalingga Bebas Over Dimensi Over Loading (ODOL) dan Zero Accident,” kata Kasat Lantas Polres Purbalingga AkP Rizky Widyo Pratomo, di Aula Objek Wisata Purbasari Pancuran Mas, Selasa (23/11/2021).
Pertemuan kali ini cakupannya lebih luas, dengan menghadirkan sejumlah narasumber dan peserta. Peserta kegiatan yakni para pengusaha jasa angkutan, organisasi angkutan kendaraan dan sejumlah komunitas otomotif. Harapannya bisa menyerap informasi dan temuan serta kendala yang dihadapi terkait permasalahan kendaraan angkutan. Sehingga bisa ditemukan solusi permasalahan tersebut untuk menciptakan Purbalingga bebas ODOL dan bisa mencapai zero accident.
“Dalam kegiatan kami sampaikan materi secara komprehensif dari berbagai pihak dan dinas terkait. Selanjutnya dilakukan audiensi dengan para peserta yang merupakan komunitas otomotif,” katanya.
Sukirno dari komunitas sopir truk menyampaikan bahwa dirinya mengaku bangga dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi dari Satlantas Polres Purbalingga. Terkait pelanggaran yang biasa ditemukan para driver truk pada dasarnya siap untuk ditindak.
“Perlu dilakukan komunikasi lagi antara pihak kepolisian dengan pemilik ekspedisi maupun pemilik barang. Sehingga akan ditemukan solusi agar tidak ada pelanggaran terkait angkutan barang karena driver biasanya hanya mengikuti permintaan dari ekspedisi maupun pemilik barang yang dikirim,” kata Sukirno.
Ketua Paguyuban Sedulur Kereta Wisata Purbalingga, Markus Pujiantoro, mengatakan sosialisasi yang dilakukan sangat bagus. Karena di Purbalingga masih ditemukan adanya kendaraan yang over dimensi maupun over loading.
“Terkait kereta wisata kami mengakui salah karena sudah mengalihkan fungsi kendaraan kami. Namun kami mohon adanya solusi dari pemda maupun kepolisian terkait kendaraan kereta wisata yang sudah telanjur beroperasi,” kata dia.