Binangun, serayunews.com
Kepala Desa Jepara Wetan Agus Hariyanto mengatakan, bahwa korban dan pelaku memiliki hubungan kerabat dekat dari istri korban. Sebab korban yang berasal dari Desa Karangrena Maos tinggal berdomisili dekat dengan rumah pelaku.
Adapun identitas korban adalah Gustiyono (52) tinggal di RT 16 RW 05 berkeja serabutan, sedangkan pelaku bernama Wawan Rudianto (26) tinggal di RT 22 RW 04 Desa Jepara Wetan. Meski berbeda RT, tempat tinggal mereka masih berdekatan.
Agus memyebut bahwa pelaku memiliki riwayat stres atau gangguan jiwa, sebab pelaku sudah pernah dirawat tiga kali di Rumah Sakit Jiwa Banyumas, namun kerap kali kambuh jika obatnya habis. Menurutnya, pembunuhan dilakukan oleh pelaku saat korban sedang istirahat di rumah pelaku.
“Karena masih saudara dari istri korban, korban sering tiduran dan main di rumah pelaku, namun status korban asli orang Karangrena Maos, karena KTP belum pindah,” ujar Agus Hariyanto saat dikonfirmasi, Minggu (13/06).
Agus menambahkan, bahwa peristiwa pembunuhan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, diduga pelaku membunuh korban dengan sebuah kampak yang ada di rumahnya saat korban sedang istirahat siang.
“Kalau lukanya ada dua bagian belakang leher dan lengan, mungkin korban sedang tidur, mungkin korban bangun dan mau lari terus kena luka bagian lengan dan tidak lama korban meninggal di tempat kejadian,” ujarnya.
Setelah melakukan pembunuhan, menurut Agus warga sekitar berdatangan kemudian pelaku ketakutan kabur ke area persawahan. Namun akhirnya pelaku bisa ditangkap warga dan diserahkan kepada pihak berwajib.
“Beruntung tertangkapnya di sawah, soalnya pelaku kalau lagi kumat bisa mengancam dengan kekerasan, kalau sembuh ya biasa,” ujarnya.
Agus menambahkan, bahwa pelaku mengalami gangguan sejak pulang merantau dari Jakarta beberapa tahun lalu. Menurutnya kalau pelaku sedang kumat, pihak keluarga melapor ke pihak desa. Kemudian didatangkan tim dari RSJ Banyumas untuk menangani pelaku.
Saat ini pelaku diamankan dan masih menjalani pemeriksaan di Polsek Binangun. Kasus ini masih didalami dan dilakukan penyelidikan oleh polisi serta memintai keterang dari para saksi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cilacap saat dihubungi awak media belum meberikan keterangan resmi terkait kasus pembunuhan ini. “Nanti ya mas, saya masih di Pertamina, ada kegiatan,” ujar Kasat Reskrim Rifeld Constantien Baba.