SERAYUNEWS – Kabupaten Banyumas kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Sekretaris Daerah (Sekda) Banyumas, Dr. Agus Nur Hadie, S.Sos., M.Si., berhasil masuk dalam 15 besar Askompsi Digital Leadership Government (ADLG) Awards 2025, ajang bergengsi yang digelar oleh Asosiasi Diskominfo Provinsi Seluruh Indonesia (ASKOMPSI).
Penghargaan ini diberikan kepada para pemimpin daerah yang dinilai berhasil menunjukkan kepemimpinan digital (digital leadership) dalam mengawal implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Sekda Banyumas bersanding dengan 14 pejabat Sekda provinsi dan kabupaten/kota lain di Indonesia yang dinilai memiliki performa terbaik dalam mendorong transformasi digital pemerintahan.
Menurut Agus Nur Hadie, pencapaian ini menjadi bukti pengakuan nasional terhadap komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas dalam menghadirkan birokrasi modern yang efisien, transparan, dan berbasis teknologi.
“Mohon doanya, semoga bisa membawa nama Banyumas ke tingkat nasional,” ujar Agus.
Ia menambahkan, penghargaan ini sekaligus menjadi motivasi bagi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk terus berinovasi dan memperluas layanan publik berbasis digital.
Direktur Eksekutif ASKOMPSI, Eddy Santoso, memberikan apresiasi tinggi kepada Sekda Banyumas yang disebutnya sebagai salah satu “Provokator Digital” sukses di daerah.
Ia menjelaskan, kepemimpinan digital di level Sekda memiliki peran sentral sebagai koordinator implementasi SPBE, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2018 dan Perpres Nomor 82 Tahun 2023 tentang percepatan transformasi digital pemerintahan.
“Sekda Banyumas telah menunjukkan komitmen kuat dalam mengintegrasikan sistem pemerintahan digital dan mendorong kolaborasi lintas sektor,” ujar Eddy.
Pemkab Banyumas terus memperkuat Smart City dan Banyumas Digital Services, termasuk pengembangan portal pelayanan publik terpadu, aplikasi monitoring kinerja ASN, dan sistem keterbukaan informasi publik.
Agus Nur Hadie menegaskan bahwa inovasi digital bukan sekadar proyek teknologi, tetapi bagian dari perubahan budaya birokrasi menuju pemerintahan yang responsif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Transformasi digital adalah budaya baru dalam melayani publik. Kita tidak boleh tertinggal, justru harus jadi contoh bagi daerah lain,” tegasnya.