SERAYUNEWS – Pemerintah Kabupaten Banyumas mulai mempersiapkan diri dalam perencanaan pembangunan infrastruktur melalui sistem pengambilan keputusan yang terintegrasi.
Pada Rabu (15/10/25), Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas, Agus Nur Hadie, secara resmi membuka kegiatan pelingkupan dan Pelatihan Awal Capital Investment Planning (CIP).
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan National Urban Development Project (NUDP) dan diselenggarakan di Hall Elsotel Hotel Purwokerto.
CIP didefinisikan sebagai sistem atau alat pendukung pengambilan keputusan. Tujuannya adalah membantu pemerintah dalam menentukan prioritas investasi infrastrukturnya.
Proses dalam CIP meliputi:
* Identifikasi kebutuhan infrastruktur (fisik dan sosial).
* Identifikasi area strategis untuk intervensi.
* Analisis dampak sosial-lingkungan, ekonomi, keuangan/anggaran proyek, serta pertimbangan risiko bencana.
* Pemanfaatan segala potensi sumber daya yang ada.
Seluruh hasil dari proses tersebut akan dikompilasi menjadi dokumen penting yang disebut Rencana Investasi Infrastruktur Prioritas (RIIP).
R. Suryo Putro Nurhanto, Kasubdit Perhubungan Dit. SUPD II, menjelaskan bahwa maksud dari kegiatan ini adalah sebagai perkenalan awal dengan para pejabat terkait dan jajaran pemerintah di setiap kabupaten/kota pilot.
“dapat terinformasi secara utuh mengenai CIP,” ujarnya.
“Agar Kelompok Kerja (Pokja) CIP lebih mudah untuk memahami kerangka kerja CIP, sekaligus sebagai simulasi tahapan awal pada kerangka kerja CIP sebaai pemahaman terkait profil awal kondisi, permasalahan infrastruktur serta hal yang terkait dengan kebutuhan data,” katanya.
Materi yang disampaikan kepada Pokja CIP dalam pelatihan ini mencakup sembilan poin utama, yaitu:
* Pengantar kerangka CIP dan integrasi CIP pada penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Daerah (Dokrenda).
* Pelingkupan kebutuhan data, potensi ketersediaan data, dan gap data, serta profil awal kondisi dan permasalahan infrastruktur kota.
* Indikasi kebutuhan infrastruktur berbasis analisis spasial.
* Proses prioritisasi di dalam aplikasi CIP.
* Dampak sosial lingkungan dan risiko kebencanaan akibat pembangunan infrastruktur.
* Dampak ekonomi.
* Dampak anggaran, Budget Impact Simulator (BIS), dan Budget Fit.
* Rencana Investasi Infrastruktur Prioritas (RIIP).
* Pengenalan dan simulasi aplikasi CIP NUDP.
Sekda Banyumas, Agus Nur Hadie, dalam sambutannya menegaskan peran penting CIP. Menurutnya, CIP adalah instrumen krusial yang menjembatani visi pembangunan daerah menjadi rencana aksi yang konkret.
“Di dalam CIP, visi dan misi pembangunan daerah diterjemahkan menjadi rencana investasi infrastruktur prioritas yang lengkap dengan estimasi biaya, sumber pembiayaan, dan tahapan pelaksanaannya,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa sistem CIP yang terintegrasi dapat menyederhanakan kompleksitas perencanaan pembangunan menjadi langkah-langkah yang mudah diimplementasikan, sistematis, dan sederhana.
“Melalui CIP, kita akan dapat menentukan proyek-proyek prioritas yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat dan berdampak besar terhadap peningkatan kesejahteraan,” ujarnya.
Sekda berharap pendekatan perencanaan investasi ini dapat mendorong efisiensi penggunaan anggaran, memperluas peluang kerja sama dengan swasta atau lembaga keuangan, serta meningkatkan daya saing Purwokerto agar sejajar dengan kota-kota maju, baik di Jawa Tengah maupun tingkat nasional.
“Kegiatan pelingkupan dan pelatihan awal ini adalah momentum bagi kita semua untuk memperkuat komitmen dan menyamakan persepsi,’” katanya.