Kembaran, Serayunews.com- Hingga saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas belum mengizinkan sekolah untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka. Meski demikian, untuk menyiapkan sekolah kembali dibuka, SDN 2 Pliken, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, sudah menyiapkan berbagai hal.
“Kami sudah menyiakan hand sanitizer, tempat cuci tangan, termo gun, sarung tangan anak sudah kami siapkan semuanya,” kata Kepala Sekolah SDN 2 Pliken, Prasetijarini.
Rini menambahkan, selain menyiapkan peralatan pendukung, dirinya juga telah melakukan persiapan pembelajaran di dalam kelas, yakni jika dalam satu kelas anak-anak belajar sebanyak 25 anak. Kali ini mereka menyiapkan 10 bangku dalam satu kelas untuk dibagi dua shift pembelajaran.
“Kami berencana anak-anak kami untuk membawa taplak sendiri-sendiri, shift pertama anak pulang ktia semprot dengan desinfektan, setiap hari,” ujarnya.
Terkait konsep tersebut, ia telah mengajukannya kepada Pemkab Banyumas. Namun, pihaknya belum mendapatkan hasil. Meski demikian, jika nanti hasilnya ditolak Rini pun menerima hal tersebut.
“Kami kembali aturan dari Bupati nantinya seperti apa, pasalnya, pada kenyataan di lapangan berbeda dengan terorinya,” kata dia.
Konsep tersebut tercipa, karena banyak orang tua wali murid mengeluh dengan pembalajaran sekarang. Dimana para orang tua harus berkurang pekerjaan sehari-harinya karena harus mengajari anaknya secara langsung.
“Di sini mayoritan pembungkus tempe, jika sehari mereka bisa memproduksi 10.000, karena harus mengajari anak ya kehilangan 10.000 per harinya,” kata dia.