Cilacap, serayunews.com
Waka Kurikulum SMP Pius Cilacap, Thomas Sutasman mengatakan, tujuan diadakannya pameran ini adalah untuk mendekatkan para siswa pada sejarah lokal. Apalagi materi sejarah lokal, tidak diajarkan dalam kurikulum. Sehingga kegiatan ini merupakan inovasi pihak sekolah, dalam pembelajaran terhadap siswanya.
“Supaya anak-anak ini tahu sejarah Cilacap, karena tidak ada di kurikulum. Padahal kita semua tahu, bahwa sejarah lokal merupakan bagian dari sejarah nasional dan sejarah dunia,” katanya kepada serayunews.com, Rabu (11/5/2022).
Ia menjelaskan, dalam kegiatan ini pihaknya bekerjasama dengan Komunitas Tjilatjap History. Mereka menjadi pelopor penyelenggaraan Pameran Arsip dan Benda Bersejarah Cilacap, untuk tingkat sekolah. Komunitas tersebut, menjadi salah satu yang paling banyak mengoleksi benda maupun arsip seputar sejarah Kota Bercahaya.
“Kami dibantu oleh komunitas, siswa-siswi kami diajarkan dan dijelaskan berbagai macam peristiwa hingga situasi sosial Cilacap di masa lampau,” tuturnya.
Ketua Komunitas Tjilatjap History, Riyad Ginanjar Widodo, mengaku senang bisa berbagi ilmu dengan para pelajar di SMP Pius Cilacap. Ia pun menilai, para siswa sangat antusias dalam mendengarkan setiap penjelasan yang diberikan.
“Pertanyaannya juga bagus-bagus, misalnya bertanya soal sumber, dapatnya dari mana, sampai menanyakan bagaimana cara merawat benda koleksi. Untuk ukuran anak SMP, itu sudah kritis,” jelasnya.