SERAYUNEWS – Ketua Askab PSSI Banyumas, Sutarno, mengungkapkan ketidaksetujuannya jika PSSI menunjuk legenda Timnas Belanda, Patrick Stephan Kluivert sebagai pelatih.
Belakangan tersiar kabar, Patrick Kluivert ini adalah sosok yang akan menggantikan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
“Kalau Mancini, Guardiola, atau Jurgen Klopp itu sudah teruji. Kalau Patrick, belum teruji sebagai pelatih. Pemain bagus belum tentu menjadi jaminan sebagai pelatih,” ujar Sutarno, Rabu (8/1/2025).
Sutarno menambahkan, keputusan PSSI memberhentikan Shin Tae-yong mungkin didasari banyak pertimbangan, termasuk kendala bahasa.
“Kondisi sebenarnya saya tidak tahu, kebijakan PSSI seperti apa. Mungkin karena banyak pemain naturalisasi dari Belanda atau Eropa, Pak Erick Thohir akan mengambil pelatih yang lebih menguasai bahasa Inggris. Kemungkinan, seperti yang saya ikuti di media, pelatih dari Belanda akan dipilih,” jelasnya.
Menurut Sutarno, Shin Tae-yong adalah pelatih kelas dunia, terutama dari segi taktik, strategi, dan sistem pelatihannya. Namun, kendala bahasa kemungkinan menjadi alasan utama PSSI menggantinya.
“Selaku Ketua, Pak Erick Thohir ingin mewujudkan prestasi,” tambahnya.
Dalam pandangan Sutarno, Patrick Kluivert adalah mantan striker hebat pada masanya, tetapi belum teruji dalam dunia kepelatihan.
“Patrick hanyalah pemain bagus, tetapi dalam kepelatihan banyak hal yang meragukan. Dia belum pernah memegang timnas atau klub besar. Kalau dari segi kepelatihan, saya rasa Patrick masih di bawah Shin Tae-yong,” tegasnya.
Sutarno juga menilai, bahwa Patrick Kluivert tidak memiliki rekam jejak yang menonjol di dunia kepelatihan. Berbeda dengan pelatih-pelatih lain yang sudah memiliki pengalaman melatih klub besar atau tim nasional.
Dengan pertimbangan tersebut, Sutarno berharap PSSI dapat memilih pelatih yang memiliki rekam jejak yang lebih baik. Dia berharap, dapat membawa Timnas Indonesia mencapai prestasi sesuai harapan.
“Kalau ingin prestasi, pilih pelatih yang sudah terbukti mampu mengangkat kualitas tim,” pungkasnya.