SERAYUNEWS – Ketua Umum KONI Banyumas, Arie Suprapto, buka suara soal perkembangan pelaksanaan Pra Porprov Jawa Tengah 2025 yang tengah berlangsung.
Ia menegaskan, peran KONI bukan hanya soal hasil, tetapi juga pendampingan dan evaluasi pembinaan terhadap seluruh cabang olahraga (cabor).
“Tahapan Porprov itu kan dimulai dari Pra dulu. Sebagai orang tua di cabor-cabor, kami di KONI melalui Binpres (Bidang Pembinaan Prestasi) berkewajiban untuk melakukan monitoring, evaluasi, termasuk melihat skema latihannya seperti apa,” kata Arie, Senin (13/10/2025).
Menurut Arie, sebagian cabor sudah melaksanakan Pra Porprov dan menunjukkan hasil menggembirakan. Namun, masih banyak cabor unggulan seperti pencak silat, taekwondo, dan panjat tebing yang baru akan bertanding pada November mendatang.
“Cabor-cabor unggulan seperti pencak silat, taekwondo, panjat tebing dan lainnya itu belum jalan semua. Harapannya, KONI yang rutin melakukan monitoring dan evaluasi bisa membantu recovery yang dibutuhkan—terutama soal program latihan dari awal 2026 hingga menjelang Porprov. Para pelatih harus siap menjalankan itu, termasuk menjaga fisik dan mental atlet yang sudah meraih medali di Pra,” ujarnya.
Arie menegaskan bahwa KONI Banyumas menargetkan kenaikan peringkat secara keseluruhan di Porprov 2026, bukan semata-mata mengejar banyaknya medali.
“Targetnya bukan soal banyaknya medali, tapi bagaimana peringkat kita bisa naik. Untuk itu, kami fokus menyelesaikan tahapan Pra dulu. Setelah semua selesai, Binpres akan meresume hasilnya, kira-kira proyeksi medalinya bagaimana,” tegasnya.
Sejauh ini, tahapan Pra Porprov berjalan lancar tanpa kendala berarti. Arie mengapresiasi dukungan Pemkab Banyumas yang sangat luar biasa.
“Anggaran tahun ini sangat bagus, support dari Pemkab dan dinas luar biasa. Ini jadi motivasi tambahan untuk cabor dan atlet,” ujarnya.
Terkait pembinaan jangka panjang, Arie menekankan pentingnya pola pembinaan atlet muda yang berkesinambungan.
Ia menilai ajang Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) bisa menjadi wadah strategis untuk regenerasi atlet, meski pelaksanaannya masih dipengaruhi kebijakan masing-masing sekolah.
“Pengembangan atlet sejak dini harus berkesinambungan. Pola pembinaan yang konsisten itu penting, dan Popda bisa jadi salah satu jalurnya. Tapi memang, pelaksanaannya tergantung pada kebijakan sekolah masing-masing,” katanya.
Dengan berbagai evaluasi dan pembinaan yang berjalan, KONI Banyumas memastikan siap mengawal seluruh tahapan menuju Porprov Jawa Tengah 2026.
Mulai dari evaluasi hasil Pra, peningkatan kualitas latihan, hingga proyeksi perolehan medali menjadi bagian dari strategi besar KONI Banyumas untuk tampil lebih baik di ajang olahraga tingkat provinsi tersebut.