Setiap wilayah atau kelompok masyarakat memiliki tradisi atau anggapan tersendiri tentang satu hal. Salah satu anggapan yang mengakar misalnya adalah Jumat Kliwon. Nelayan di Cilacap juga mempercayai anggapan soal Jumat Kliwon sebagai pantangan.
Nelayan di Cilacap memiliki anggapan tersendiri tentang Jumat Kliwon. Mereka menilai Jumat Kliwon adalah pantangan untuk tidak melaut. Barang siapa tetap melaut di Jumat Kliwon, maka akan muncul petaka. Setidaknya itulah kepercayaan para nelayan.
Mereka meyakini jika tetap melaut, maka aka nada kecelakaan karena di Jumat Kliwon, tak ada penjaga di pantai selatan. Apabila ada kecelakaan laut pada Jumat Kliwon konon akan sulit dalam melakukan pencarian korban. Karena itu, para nelayan harus tetap mematuhi larangan agar tak melaut di Jumat Kliwon.
Bahkan, di Jumat Kliwon kegiatan perikanan termasuk bongkar muat hasil maupun perbekalan melaut wajib berhenti. Kegiatan tersebut baru bisa berjalan paling cepat ketika selesai salat Jumat Kliwon tersebut.
Mereka melakukan hal itu salah satunya sebagai rasa penghormatan terhadap aturan nenk moyang yang telah turun temurun. Kewajiban itu sebentuk aturan adat yang harus dipatuhi dan dijalani.
Bahkan, ada sanksi sosial yang terjadi bagi mereka yang melanggar pantangan Jumat Kliwon. Seorang atau kelompok nelayan yang tetap melaut di Jumat Kliwon akan mendapatkan sanksi sosial. Misalnya, nelayan yang nekat melaut Jumat Kliwon akan disidang dan bisa saja ada pemusnaha pada perahu tersebut. Atau jika perahu tidak dimusnahkan, sanksi lain adalah mereka tidak boleh melaut dalam waktu tertentu.
Sebenarnya, libur melaut di Jumat Kliwon juga memiliki nilai yang bagus terkait lingkungan. Dengan adanya libur satu hari, maka ada kesempatan bagi ikan untuk berkembang biak dan tak direcoki oleh aktivitas nelayan. Libur satu hari memberi kesempatan bagi laut untuk istirahat dalam arti lain nelayan tidak selalu mengeksploitasi laut.
Dalam konsepsi Islam, Jumat adalah hari agung. Di mana di hari itu untuk beribadah. Salah satunya adalah salat Jumat. Di sisi lain, Kliwonan adalah tradisi yang mengakar di Jawa. Tradisi Jawa, kliwon sebagai penghapusan, pembatalan, pelepasan, pembersihan, penyucian dari segala marabahaya sehingga memperoleh keselamatan.
Referensi:
Bagus Wiranto: Tradisi Kliwonan sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Nelayan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah