Cilacap, Serayunews.com
Unit usaha yang pertama merupakan toko sepatu dan peralatan wanita. Sedangkan unit usaha yang kedua adalah toko makanan khas korea layaknya di Drakor, yang cukup digandrungi anak muda Cilacap.
“Saya mulai merintis usaha di tahun 2017, atau tepatnya empat tahun lalu, yaitu usaha penjualan sepatu, yang akhirnya merambah ke fasihion wanita. Alhamdullilah berkembang hingga sekarang dan merambah ke makanan korea,” kata Banyu saat ditemui serayunews.com, Senin (19/7/2021).
Ia mengatakan, jauh sebelum merintis usaha atau tepatnya selepas lulus kuliah, dari salah satu Universitas Negeri di Purwokerto pada tahun 2012, dia memulai karir pada salah satu Bank BUMD di Cilacap. Di bank itu dia bekerja hingga tahun 2018, atau selama 6 tahun.
“Pengalaman di bank menjadi bekal saya dalam berwirausaha, walaupun pada awalnya yang memulai usaha adalah istri saya. Awalnya hanya di online saja, lalu memberanikan diri untuk membuka outlet,” ungkapnya.
Banyu menceritakan, lantaran usahanya mulai berkembang lalu ia memberanikan mencoba peruntungan lain dengan berjualan makanan korea. Diawali dengan berbagai riset dan percobaan, akhirnya ia menemukan resep ciptaanya yang pas untuk lidah orang Indonesia, namun tidak meninggalkan cita rasa korea.
Baginya, bisnis adalah matematika, harus diperhitungkan secara matang dan terukur. Apalagi merintis sebuah usaha akan menguras waktu, tenaga dan uang, sehingga harapannya hasil dari upaya tersebut harus maksimal.
“Mentalnya dulu harus kuat, kemudian melangkah. Karena dalam usaha membutuhkan mental yang kuat, misalnya saat awal pandemi kemarin omzet pasti anjlok. Sehingga harus memutar otak mencari solusi, kalau saya kemarin ya mempromosikan secara gencar melalui media sosial,” jelasnya.