SERAYUNEWS – Sebuah kitab kuno yang dikenal sebagai Kitab Pararaton menjadi salah satu sumber utama sejarah mengenai berdiri dan berkembangnya Kerajaan Singasari dan Majapahit.
Kitab Pararaton terkenal sebagai Pustaka Raja atau Kitab Raja-Raja yang teksnya dalam bahasa Jawa Kawi, serta memuat sejarah raja-raja Kerajaan Singasari dan Majapahit. Kitab ini kira-kira ditulis antara tahun 1481-1600 M dengan tarikh tertua pada naskahnya adalah 1522 Saka (1600 M).
Meskipun menjadi sumber utama oleh sejarawan, beberapa ahli sejarah meragukan keabsahan kitab ini karena sebagian besar isinya bersifat magis dan mitologis.
Melansir dari artikel berjudul “Manunggaling Ken Arok dan Serat Pararaton” (2008) oleh Suwardi, penulis Kitab Pararaton adalah anonim atau penulisnya hingga kini masih belum ada yang tahu.
Kitab ini dinilai sebagai sebuah karya sastra penting dalam kajian sejarah dan sastra Jawa. Naskah Pararaton terdiri dari 1.126 baris dalam 32 halaman folio dengan dua bagian utama.
Bagian pertama mengisahkan riwayat Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari, dan raja-raja penerusnya. Sementara itu, bagian kedua menceritakan kehidupan Kerajaan Majapahit dari pendirinya Raden Wijaya hingga daftar raja-raja yang berkuasa.
Kitab ini bermula dengan kisah Ken Arok yang mempersiapkan diri menjadi raja melalui inkarnasi dan persembahan kepada Dewa Yamadipati.
Kisah ini bersifat mitologis dan panjangnya hampir setengah dari kitab. Meski kontroversial, beberapa sejarawan menganggap kitab ini sumber penting untuk memahami Kerajaan Singasari dan Majapahit.
Beberapa ahli, seperti C.C. Berg dari Belanda, meragukan keakuratan Pararaton karena menggabungkan unsur supranatural dan realitas.
Perbedaan penanggalan dan urutan raja dengan Kitab Negarakertagama juga menjadi alasan kritis. Walaupun demikian, sejarawan R. Pitono Hardjowardoyo menerima sejarah Pararaton dengan memperhatikan kesamaan dengan sumber sejarah lain.
Dengan demikian, meskipun mendapat kritik dari para ahli mengenai tingkat keakuratannya, Kitab Pararaton tetap menjadi sumber sejarah Kerajaan Singasari dan Majapahit.
***