SERAYUNEWS– Korea Selatan (Korsel) adalah raksasa sepak bola Asia. Namun, dalam empat dekade belakangan, mereka tak pernah jadi juara Piala Asia. Bahkan ketika mereka mendatangkan legenda Jerman, Jurgen Klinsmann sebagai pelatih, Korsel tetap gagal.
Korsel jadi raksasa sepak bola Asia salah satunya karena mereka selalu lolos ke Piala Dunia sejak 1986. Sejak saat itu, sampai 2022, Korsel tak pernah absen ikut ajang akbar sepak bola.
Bukan hanya itu, mereka juga menjadi negara Asia pertama yang mampu lolos ke semifinal Piala Dunia. Hal itu terjadi pada 2002. Walaupun tentu saja, keberhasilan Korsel di 2002 sarat dengan kontroversi.
Di Piala Asia, Korsel pernah jadi juara. Namun, momen menjadi raja di Asia itu terjadi sudah sangat lama. Korsel jadi juara Piala Asia pada 1956 dan 1960.
Di masa sepak bola lebih modern, Korsel malah tak pernah jadi juara. Mereka hanya pernah jadi finalis Piala Asia pada 1980, 1988, dan 2015.
Sebenarnya pada Piala Asia 2023 yang berlangsung tahun 2024 ini, Korsel berhasrat menjadi juara. Apalagi mereka juga mendatang Jurgen Klinsmann.
Sebagai seorang pelatih, rekam jejak Klinsmann tak terlalu buruk. Dia pernah membawa Jerman jadi juara tiga Piala Dunia 2006. Klinsmann juga pernah membawa Amerika Serikat juara Piala Emas Concacaf pada 2013.
Jika melongok lebih jauh, Klinsmann malah lebih dahsyat lagi. Sebab, semasa jadi pemain, dia pernah ikut membawa Jerman (Barat) juara Piala Dunia 1990. Dia juga menjadi kapten saat Jerman juara Euro 1996.
Dengan rekam jejak itu, tentu saja Korsel berharap bisa menjadi kampiun di Piala Asia kali ini. Apalagi, Klinsmann dibantu oleh sosok yang berpengalaman.
Dia membawa Andreas Koepke dan Andreas Herzog sebagai asisten pelatih. Belum lagi ada Cha Du Ri sebagai asisten juga.
Koepke adalah kiper Jerman saat juara Euro 1996. Koepke juga jadi ban serep Bodo Illgner saat juara Piala Dunia 1990. Sementara, Herzog adalah gelandang legendaris timnas Austria. Adapun Cha Du Ri adalah bek tangguh Korsel di masanya. Cha adalah bagian dari skuad Korsel saat jadi semifinalis Piala Dunia 2002. Sekalipun saat itu dia lebih banyak menghangatkan bangku cadangan.
Singkat kata, jajaran kepelatihan Korsel cukup bagus saat ini. Bahkan performa Korsel pun cukup meyakinkan di Piala Asia kali ini karena mampu tetap bisa bernapas di menit-menit akhir, seperti saat melawan Arab Saudi dan Australia.
Tapi apa mau dikata. Korsel malah takluk dari Yordania di semifinal dengan skor 2-0, Selasa (6/2/2024). Korsel gagal ke final, gagal angkat piala sekalipun sudah mendatangkan Klinsmann.
Di semifinal, performa asli Korsel kelihatan. Yakni sulit membongkar pertahanan lawan dan pemain belakang melakukan kesalahan sendiri sehingga Yordania bisa mencetak gol.
Maka, sekali lagi, fans Korsel harus menunda hasratnya. Mereka masih berpuasa trofi Piala Asia. Masih harus menunggu empat tahun lagi.