SERAYUNEWS – Permasalahan seputar bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran, hingga menimbulkan ketimpangan sosial serta kecemburuan sosial menjadi perhatian Junaedi Darmawan, komandan te DPC PDI Perjuangan dari daerah pemilihan (dapil) 1 Banyumas. Menurutnya, polemik tersebut berpotensi memicu banyak persoalan kemasyarakatan, karenanya harus diminimalisir.
“Saya kerap menjumpai ada pak RT yang kebingungan diprotes warga karena bansos, ia merasa sudah mencoret orang yang dianggap mampu dan seharusnya tidak mendapatkan bansos, tetapi di kelurahan atau desa, namanya tetap ada, begitupun sebaliknya. Sehingga update data-data penerima bansos yang diberikan seringkali tidak terwujud,” kata rocker kelahiran 23 Juni 1978 ini.
Jika nanti lolos melenggang ke DPRD Banyumas, Junaedi bertekad ingin memperbaiki sistem pendataan bansos supaya benar-benar tepat sasaran. Sehingga konflik-konflik bansos tidak kembali mencuat.
Selain itu, Junaedi juga mempunyai keinginan untuk memfasilitasi anak-anak muda dengan bekal keterampilan kerja yang lebih baik. Menurutnya, hal ini penting supaya Angkatan kerja Banyumas mampu bersaing di berbagai bidang pekerjaan.
“Memperbanyak pelatihan kerja, mulai dari perbengkelan, menjahit dan lainnya, yang tujuannya adalah meningkatkan SDM pencaker di Banyumas,” tuturnya.
Kecintaan Junaedi terhadap politik sudah terbangun sejak lama. Dimana sang ayah, merupakan pengurus PNI di zamannya dan kakaknya, Juli Krisdianto juga merupakan mantan ketua DPRD Banyumas yang saat ini menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. Anak ke-5 dari enam bersaudara ini mengaku banyak belajar dari sang kakak.
“Kakak saya banyak membantu, saya juga sering berdiskusi dan ia selalu berpesan agar saya sering turun ke bawah, bertemu dengan masyarakat dan menyelami kehidupan mereka. Caleg itu harus dikenal, kemudian disukai dan sampai dengan dipilih, karenanya harus dengan dengan masyarakat,” kata vokalis MetalliaR ini.
Ketua PAC Purwokerto Utara ini juga rajin melakukan konsolidasi internal dengan jajaran struktur partai. Menurutnya, struktural yang kompak menjadi modal dasar yang harus dibentuk pertama kali. Hal ini juga sejalan dengan intruksi PDI Perjuangan yang selalu menyerukan gotong-royong untuk meraih kemenangan bersama.