SERAYUNEWS – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas Kresnawan Wahyu, mengakui jika banyak kondisi jalan yang kurang layak. Baik kurang layak karena rusak, atau juga karena kondisi yang tidak pernah ada peningkatan kualitas.
Kondisi itu tidak hanya terjadi di ruas-ruas jalan pinggiran. Namun, menurutnya itu terjadi merata termasuk di kawasan kota.
“Tidak hanya di desa-desa, tapi juga ada sejumlah ruas jalan di kawasan perkotaan juga,” katanya, Minggu (10/03/2024).
Dia menjelaskan, banyaknya kondisi jalan yang kurang layak itu, disebabkan karena lama tidak mendapatkan penanganan. Baik pemeliharaan rutin, maupun yang memang perlu dilakukan peningkatan kualitas.
“Karena memang ada yang sampai belasan tahun tidak mendapatkan sentuhan, itu memang benar,” ujarnya.
Kresnawan menambahkan, kondisi itu juga ada pengaruh dampak dari Pandemi Covid-19 lalu. Sebab, selama masa Pandemi, anggaran perawatan jalan dialihkan.
Selain itu, cuaca yang hampir sepanjang tahun turun hujan, juga memberikan sumbangsih terhadap kerusakan.
“Tahun ini kita mulai tangani secara bertahap, kita tentukan skala prioritas, melihat tingkat kerusakan,” katanya.
Pada suatu kegiatan, Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputra, menyampaikan bahwa dia mendapatkan banyak aduan soal kondisi jalan.
Hal itu dia buktikan secara langsung, ketika datang ke daerah-daerah. Dia memang mendapati banyak kondisi jalan yang rusak.
Selain jalan, infrastruktur lain yakni jembatan dan irigasi. Tak heran jika beberapa kali dia mendapatkan keluhan langsung dari warga.
“Dan ketika saya tanya ke PU, laporan, itu ada yang sampai 15 tahun tidak dirawat, yang paling parah saat Covid kemarin, selama tiga tahun anggarannya tidak ada,” kata Hanung.
Diketahui, Anggaran untuk perbaikan infrastruktur di Kabupaten Banyumas tahun ini hampir Rp50 miliar.
Jumlah tersebut terdiri dari beberapa sumber dana, yaini Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Bantuan Gubernur (Bangub).
“Kalau total itu sampai Rp 48-an miliar,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kresnawan Wahyu.
Secara rinci, nilai Rp48 miliar itu, berasal dari APBD Rp21.926.200.000 , DAK senilai Rp18.957.3980.000, dan Bangub Rp7.501.000.000.
“Ini untuk infrastruktur, baik jalan, jembatan, sampai irigasi juga,” ujarnya.