Peserta kegiatan itu adalah para Perwira Pertamina dari seluruh RU di Indonesia meliputi RU II Dumai, RU III Plaju. Lalu, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan, dan RU VI Balongan.
Manager Operations Performance Improvement (OPI) PT KPI RU IV, Ahmad Rifqi Anda menjelaskan, Pertamina Digital Transformation merupakan salah satu program inisiatif strategis PT Pertamina (Persero) 2022. Hal ini jadi bagian dari program inisiatif Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT Pertamina (Persero) 2020 – 2024.
“Salah satu project di dalamnya adalah PPMS yang mempunyai nilai ekonomi signifikan pada triwulan II tahun 2022,” ujarnya.
Melalui sistem tersebut, Pertamina dapat menyiapkan predictive maintenance yang terintegrasi. Sehingga dapat meningkatkan operasional keandalan kilang guna memenuhi kebutuhan energi nasional.
“PPMS merupakan program inovasi dan solusi andalan digitalisasi. PPMS juga menjadi sarana dashboard menajemen aset yang saat ini, fokus pada peralatan critical seluruh RU,” tegas Anda.
Gandhi Wahyu Saptono, Lead Specialist I Facility Improvement PT KPI menambahkan, dengan adanya digitalisasi dapat membantu mempercepat pengambilan keputusan. Sehingga operasional menjadi lebih cepat dan efisien.
“Sistem digital kilang Pertamina dapat mengoptimalkan jadwal pemeliharaan untuk tetap menjaga kinerja keselamatan kerja di lapangan,” ujarnya.
Sistem ini, bermanfaat sebagai monitoring real time kondisi peralatan, notifikasi early warning atau early anomali kondisi peralatan baik secara operasional & mekanikal.
“Sekaligus sebagai laporan asesmen kondisi peralatan secara periodik, saat kondisi normal ataupun abnormal,” imbuh Gandhi.
Penerapan sistem PPMS pada operasional kilang ini turut mendukung prioritas Sustainable Development Goals (SDG’s) Pertamina pada tujuan ke-12 tentang produksi yang bertanggung jawab. Selain itu, tujuan ke-8 mengenai pertumbuhan ekonomi karena pengaplikasiannya mampu mendongkrak value protection sehingga berdampak ekonomi signifikan.