SERAYUNEWS– Cilacap bersiap melahirkan ikon wisata baru dengan nuansa heritage yang kental. Pemerintah Kabupaten Cilacap resmi memulai penataan kawasan Kota Lama di Jalan Ahmad Yani, Cilacap Selatan. Proyek ini digarap dengan konsep menyerupai Malioboro Yogyakarta, menghadirkan wajah baru kota tua yang menyatukan sejarah, budaya, dan modernitas.
Kepala Dinas PUPR Cilacap, Wahyu Ari Pramono, menyebut penataan tahap awal sudah berjalan sejak awal September 2025. Fokus utama pengerjaan meliputi rehabilitasi trotoar dan pembangunan tugu titik nol Cilacap yang berlokasi di depan Markas Kopassus. Dengan anggaran Rp5,6 miliar dari APBD 2025, proyek ini ditargetkan rampung pada akhir Desember mendatang.
“Pembangunan tahap ini mencakup trotoar di Jalan Ahmad Yani dan penataan kawasan heritage. Tugu titik nol nantinya bukan sekadar penanda, tetapi juga simbol kebangkitan wajah lama Cilacap,” ujarnya, Sabtu (6/9/2025).
Tugu titik nol dirancang modern dan multifungsi sebagai gardu pandang yang memungkinkan wisatawan menikmati panorama kota dari sudut berbeda.
Sementara itu, konsep penataan kawasan heritage mencakup jalur pedestrian ramah pejalan kaki, bangku tematik, arsitektur kolonial, hingga ruang terbuka hijau yang menyatu dengan landmark bersejarah. Nantinya, kawasan ini juga akan terhubung dengan Alun-Alun Cilacap, Stasiun Cilacap, hingga gedung-gedung cagar budaya di sekitarnya.
Tak berhenti di situ, pembangunan akan berlanjut secara bertahap hingga 2029. Sebelumnya Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, menyampaikan rencana besar ini mencakup revitalisasi gedung kesenian, penataan Alun-Alun, hingga pengembangan kawasan Sentolokawat.
“Kawasan heritage ini insyaallah bertahap. Mulai dari titik nol sampai stasiun, kemudian menyambung ke klenteng, Alun-Alun, hingga Sentolokawat. Semua akan ditata agar Cilacap punya ikon wisata baru,” jelasnya.
Proyek ini tidak menghapus keberadaan UMKM dan pedagang kaki lima (PKL). Sebaliknya, Pemkab berkomitmen menata mereka agar lebih rapi dan tetap menjadi bagian dari denyut kawasan. Dengan begitu, wisatawan tidak hanya disuguhi panorama heritage, tetapi juga pengalaman kuliner dan ekonomi kreatif lokal.
Jika seluruh tahapan berjalan sesuai rencana, Cilacap bakal memiliki wajah baru: sebuah Malioboro versi pesisir selatan Jawa. Kawasan heritage ini diharapkan mampu menjadi magnet wisatawan, memperkuat identitas sejarah, sekaligus mendongkrak perekonomian daerah.
Dengan wajah baru ini, Kota Lama Cilacap bukan sekadar ruang bersejarah, tetapi akan lahir sebagai ikon wisata heritage yang menghubungkan masa lalu dan masa depan.