SERAYUNEWS-Berbagai upaya terus dilakukan KPU dalam meningkatkan partisipasi politik dalam Pemilu 2024 mendatang. Termasuk dengan melakukan terobosan baru dengan menggunakan game online kepemiluan untuk kalangan pelajar SMA sederajat.
Terobosan sosialisasi kepemiluan dengan game online ini dilakukan KPU Banjarnegara saat melakukan sosialisasi Pemilu di SMK Cokroaminoto 1 Banjarnegara, Sabtu (30/9/2023). Cara ini dinilai lebih ampuh dalam menarik para kalangan pemilih pemula saat mengikuti sosialisasi Pemilu.
“Cara ini kami lakukan saat melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah atau ke kampus sebagai bagian dari upaya menyambangi pemilih pemula dan pemilih muda. Kami gelar permainan atau games online. Games itu berisi materi kepemiluan yang bisa diikuti melalui ponsel atau gadget para siswa dan mahasiswa secara online, sehingga cara ini lebih menarik minat kalangan pemilih muda,” kata anggota KPU Banjarnegara Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM, M Syarif SW, di sela kegiatan pendidikan pemilih di SMK Cokroaminoto 1 Banjarnegara.
Menurutnya, dalam game online ini ada sekitar 20 pertanyaan seputar pemilu dan demokrasi yang diinjeksi dalam games tersebut. Setiap jawaban benar ada poinnya. Bila peserta menjawab dengan benar dalam waktu paling cepat atau paling singkat, maka poinnya lebih tinggi.
“Ternyata cara ini lebih membuat para siswa tertarik, bahkan suasana sosialisasi serta pendidikan pemilih pemilu menjadi lebih menyenangkan, lebih meriah,” katanya.
Apalagi disediakan hadiah souvenir cantik berupa payung, mug, serta boneka lucu mascot Pemilu 2024, Sura dan Sulu untuk para peserta yang mampu meraih poin terbanyak diakhir permainan.
“Pendidikan pemilih yang dilaksanakan KPU Banjarnegara sangat menarik dan menyenangkan. Kami mendapatkan pengetahuan dan wawasan kepemiluan yang penting jelang Pemilu 2024,” kata Mira, seorang siswa peserta pendidikan pemilih pemilu KPU Banjarnegara.
Metode sosialisasi tersebut ternyata mampu menarik perhatian para siswa sehingga suasana menyenangkan dan tidak membosankan. Terobosan tersebut dilakukan agar materi pemilu dan demokrasi menjadi hal yang menarik bagi kawula muda sehingga mereka tidak antipolitik atau anti pemilu.