SERAYUNEWS-Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo Cilacap menargetkan pendapatan produksi perikanan tangkap sebesar Rp150 miliar pada tahun 2025. Hal itu sesuai hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang disepakati oleh para kelompok nelayan.
Ketua KUD Mino Saroyo Cilacap, Untung Jayanto, menyampaikan pentingnya peran aktif nelayan dalam mewujudkan target tersebut.
“Harapan kami, nelayan masih proaktif dan memberikan kepercayaan penuh kepada kami. Salah satu langkah yang kami ambil untuk mencapai target adalah dengan mengembangkan unit usaha baru, seperti unit penangkapan dan perdagangan ikan,” ujarnya, Jumat (28/2/2025).
Untuk mendukung pencapaian tersebut, KUD Mino Saroyo berinovasi dengan mengembangkan 15 unit penangkapan ikan yang ada. Untung yakin bahwa dengan pengembangan ini, produksi akan meningkat hingga 47 persen.
“Kami memiliki 15 unit penangkapan yang masih bisa dikembangkan lebih lanjut. Dengan pengawasan yang ketat, kami yakin hasilnya akan meningkat signifikan,” jelas Untung.
Selain itu, KUD Mino Saroyo juga mengalami kenaikan aset yang cukup signifikan, yakni 56 persen, yang tercermin dalam hasil audit yang menunjukkan laporan keuangan yang bersih dan transparan.
“Hasil audit menunjukkan wajar tanpa pengecualian (WTP), yang jarang dicapai oleh KUD lain. Ini menjadi kebanggaan kami dan menunjukkan pengelolaan koperasi yang profesional,” kata Untung.
Dengan hasil audit yang baik dan pengembangan unit usaha yang terus dilakukan, Untung sangat optimis target Rp150 miliar bisa tercapai.
Menurutnya, kesuksesan KUD Mino Saroyo bergantung pada kerjasama yang solid antara pengurus, pengawas, dan manajer dalam mengelola koperasi dengan amanah.
“Saya yakin KUD Mino Saroyo akan semakin berkembang, maju, dan dapat meningkatkan kesejahteraan anggota jika semua pihak bekerja dengan baik dan amanah,” tambahnya.
Diketahui, pada tahun 2024, KUD Mino Saroyo berhasil mencatatkan pendapatan produksi perikanan tangkap sebesar Rp137 miliar, yang menunjukkan peningkatan sebesar 15 hingga 20 persen dibandingkan tahun 2023 yang tercatat Rp117 miliar.
Peningkatan ini menjadi modal penting untuk mewujudkan target yang lebih besar di tahun 2025, dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh anggota nelayan di Cilacap.