SERAYUNEWS– Kunjungan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Ida Fauziyah di Kabupaten Cilacap diwarnai dengan kericuhan oknum pengawal dengan sejumlah wartawan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Oknum pengawal menteri melarang media mewawancarai Menaker, hingga terjadi gesekan dan adu dorong.
Adapun peristiwa itu bermula ketika Menaker Ida Fauziyah menggelar acara Sosialisasi Permenaker Nomor 4 Tahun 2023 dengan ribuan Calon Pekerja Migran Cilacap di Hall Sentul Park, Cilacap, Senin (30/10/2023).
Usai acara itu, sejumlah wartawan dari media cetak, online dan media elektronik yang ikut meliput kegiatan tersebut hendak mewawancarai Menaker Ida Fauziyah di lokasi konferensi pers yang telah disiapkan oleh panitia di dalam gedung tersebut lengkap dengan microphone dan speaker.
Namun, sesaat usai berfoto dengan pengunjung di lokasi konferensi pers tersebut, oknum pengawal Menaker tak memberikan waktu sesi wawancara, dan saat itu juga terjadi gesekan hingga saling dorong antara oknum pengawal dengan sejumlah wartawan.
Bahkan wartawan yang melontarkan sejumlah pertanyaan pun tak digubris. Tak hanya itu, oknum pengawal sempat mendorong keras kepada sejumlah wartawan yang sedang berdesakan di area pintu keluar gedung tersebut hingga sempat terjadi ketegangan.
Pengawalan Menaker dinilai berlebihan, sikap arogansi yang dilakukan oknum pengawal Menaker tersebut disayangkan oleh wartawan yang meliput kegiatan tersebut.
“Cukup disayangkan, leher saya sampai ketarik karena desakan dan dorongan, karena saat itu ada yang minta foto lalu desakan, padahal kita hanya ingin wawancara terkait kegiatan itu, mumpung datang ke Cilacap, harusnya ada protap yang jelas,” ujar Setioningrum, salah satu Wartawan Media Cetak Banyumas Raya.
Tak hanya Setioningrum, sejumlah wartawan lain juga turut menjadi korban arogansi oknum pengawal Menaker tersebut yang hendak mewawancarai usai kegiatan Sosialisasi Permenaker tersebut.
“Saya hampir terpental, karena desakan dan dorongan itu, tadinya mau tanya soal upah tapi sikap pengawal yang kurang ramah dan tidak memberikan kesempatan, kita juga butuh pernyataan Menteri walau sepatah dua patah kata,” ujar Pingky S Anggraeni.
Meski tak diberikan kesempatan wawancara, sejumlah wartawan terus melontarkan pertanyaan kepada Kemenaker terkait dengan kegiatan tersebut, serta sejumlah kasus PMI. Namun oknum pengawal tetap melarang dan meniadakan wawancara padahal gestur Menaker hendak menjawab pertanyaan wartawan namun dipatahkan oleh oknum pengawal tersebut.
“Nanti kita sampaikan lewat rilis ya,” ujar Ida sambil meninggalkan gedung dan meninjau stand UMKM di halaman gedung.
Diketahui, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyosialisasikan Permenaker No 4 Tahun 2023 kepada Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) beserta keluarga di Hall Sentul Park Cilacap.
Sosialisasi Permenaker Nomor 4 Tahun 2023, dalam rangka menumbuhkan kesadaran pekerja migran Indonesia untuk menjadi peserta jaminan sosial ketenagakerjaan. Karena hingga kini masih banyak PMI yang belum menjadi peserta aktif program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Permenaker No 4 Tahun 2023 tentang Jaminan Sosial Pekerja Migran Indonesia merupakan penyempurna dari Permenaker No 18 Tahun 2018. Permenaker ini memberikan perlindungan kepada pekerja migran Indonesia secara komprehensif mulai dari sebelum, selama, hingga setelah bekerja.