SERAYUNEWS – Kunjungan wisata Banyumas, khususnya ke wilayah Baturraden mengalami penurunan. Kondisi itu merupakan imbas naiknya status Gunung Slamet, dari normal menjadi waspada.
Gunung Slamet naik status dari level I (Normal) ke level II (Waspada), sejak 19 Oktober 2023. Status itu masih bertahan sampai saat ini. Meskipun, hasil pengamatan sudah terjadi penurunan aktivitas vulkaniknya.
Kabid Pariwisata Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Wardoyo menyampaikan, kondisi Gunung Slamet yang berstatus waspada sangat berpengaruh ke sektor wisata di kawasan Baturraden. Sebab secara lokasi, posisinya berada di lereng selatan Gunung Slamet.
“Dampak peningkatan status gunung Slamet tetap ada pengaruhnya, meskipun tidak signifikan,” katanya, Selasa (21/11/2023).
Objek wisata Baturraden masih menjadi primadona, karena menjadi yang paling tinggi kunjungan wisatanya. Secara keseluruhan, kunjungan wisata di Kabupaten Banyumas tahun ini sampai bulan Agustus 2023 mencapai 1.898.520 pengunjung. Jumlah kunjungan wisata itu, hasil rekap dari 95 destinasi wisata yang ada di Banyumas.
Wardoyo menambahkan, potensi untuk menambah angka kunjungan sangat mungkin. Apalagi, masih ada momen liburan Natal dan Tahun Baru.
Secara realita, masyarakat di wilayah Kecamatan Baturraden masih beraktivitas seperti biasanya. Sebab, mereka sudah menganggap hal wajar ketika Gunung Slamet ‘batuk’.
Selain itu pada level II atau waspada, radius yang terlarang untuk beraktivitas hanya sebatas 2 km dari kawah. Sementara Baturraden, berada di radius 13 km.
Sejak Gunung Slamet naik level, objek wisata yang ada di Kawasan Baturraden juga tidak ada yang tutup.