Purbalingga, serayunews.com
Setibanya di Kabupaten Purbalingga, Zulkifli datang ke Pasar Rakyat Bukateja. Dia berkeliling pasar dan berinteraksi dengan pedagang. Dia ngobrol dan mendengarkan curhatan masyarakat, tentang harga komoditas makanan.
Di lapak sayuran dan bumbu milik Kevin Ramadani, Zulkifli membeli beberapa kilo bawang putih. Kemudian dia bagikan kepada pada ibu yang curhat kepadanya. Serta beberapa bahan sembako yang juga dia bagikan ke masyarakat.
“Kita akan terus bikin kebijakan yang berpihak pada masyarakat, pedagang,” katanya.
Saat berkeliling pasar itu, dia mengaku kaget, jika di Pasar Bukateja para pedagang sudah menerapkan pembayaran non tunai. Dia mengapresiasi para pedagang yang sudah menggunakan platform digital.
“Memang harus dengan digital sekarang, kita kembangkan pasar ini dengan platform digital selain penjualan secara tradisional. Selain itu, pasar juga merupakan pusat UMKM,“ ujarnya.
Usai berkeliling, secara simbolis dia meresmikan program inovasi dari Dinperindag Purbalingga yang bertajuk ‘Dipasar Bangga’. Akronim dari digitalisasi pasar rakyat Purbalingga.
Beberapa hal yang sudah menggunakan sistem yakni e-retribusi, pembayaran online melalui QRIS dan ada pula aplikasi Sistem Informasi Harga Pasar (Sim HP) untuk mengecek daftar harga barang di pasar.
Zulkifli menambahkan, pemerintah pusat melalui Kemendag sedang menginisiasi kerja sama perdagangan dengan negara-negara di kawasan Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Asia Tengah, dan Eropa Timur.
“Jika kita bisa menyerbu ke sana, maka insyaallah 2045 Indonesia bisa menjadi negara maju seperti yang kita cita-citakan,” kata dia.
Setelah meninggalkan Pasar Bukateja, Kemendag mendatangi pabrik rambut palsu PT. Victoria Beauty Industrial. Dia menyempatkan diri memantau proses produksi di PT tersebut.
“Kali ini saya meresmikan, pengiriman produk dari PT Victoria yang akan diekspor ke Amerika,” katanya.
Sementara itu, Bupati Tiwi mengatakan pada tahun 2017 Pasar Rakyat Bukateja direvitalisasi menggunakan dana tugas pembantuan dari Kemendag RI sebesar Rp6 miliar dan APBD Kabupaten Purbalingga. Bupati juga mengatakan, ke depan pihaknya akan terus berbenah khususnya dalam hal manajemen pasar.
“Hasil revitalisasi ini sungguh memberikan manfaat dan geliat ekonomi yang sangat luar biasa bagi para pedagang Pasar Bukateja,” katanya.
Dia menambahkan, Dinperindag Kabupaten Purbalingga juga me-launching Dipasar Bangga yang merupakan salah satu inovasi OPD tersebut. Selain ada E-Retribusi, pembayar di pasar Bukateja juga bisa dilakukan secara elektronik.
“Jika sudah elektronik harapannya bisa mencegah kebocoran-kebocoran, sehingga dampaknya juga bisa meningkatkan PAD,” katanya.