Peristiwa terbakarnya pabrik yang berada di Kawasan Pelabuhan Indonesia III Tanjung Intan Cilacap ini diketahui sekitar pukul 19.30 WIB. Percikan api mulai muncul di area Konveyor batu bara nomor tiga di lantai empat. Padahal karet konveyor masih berputar dan membawa batu bara ke area penampungan Boiler Nomor dua.
Pekerja dan petugas keamanan setempat langsung menghentikan putaran konveyor. Selanjutnya bersama dengan petugas piket security serta tim boiler dan Fire Fighter HSE melakukan tindakan pemadaman kobaran api menggunakan air dari instalasi hydrant yang sudah tersedia di sekitar lokasi.
Meski saat itu ada auto sprayer air yang juga bekerja memadamkan api namun kobaran api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 19.50 WIB.
“Kebakaran pada instalasi konveyor batu bara di lantai empat ini disebakan adanya kerusakan Bearing Roller sehingga pada saat berputar menyebabkan terjadinya gesekan yang menghasilkan letikan atau percikan bunga api, dan selanjutnya membakar debu batu bara di sekitar area konveyor, kemungkinan disebabkan terjadinya kurangnya maintenance/perawatan pada instalasi bearing konveyor,” ujar Kepala UPT Damkar Cilacap di Satpol PP Kabupaten Cilacap Supriyadi, melalui rilis yang dikirimkan pada Jumat (23/10/2020).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Akan tetapi menyebabkan karet konveyor terbakar sepanjang ± 30 meter dan lebar 50 cm. Diperkirakan kerugian mencapai Rp 20 juta.
Meskipun demikian, aktivitas di pabrik tersebut masih tetap berjalan, karena suplay enegi listrik di PT Dharmapala Usaha Sukses dialihkan ke boiler pembangkit nomor satu.
“Kejadian ini bisa berpotensi terjadi kembali, apabila tindakan perawatan atau maintenance rutin tidak dilaksanakan secara teratur sesuai usia pemakaian mekanis dari instalasi konveyor,” ujarnya.