SERAYUNEWS— Pasti kita masih ingat lirik lagu anal-anak berjudul “Pelangi” yang sangat melegenda.
Lagu yang mengajarkan kita sejak dini mengagumi ciptaan Tuhan adalah ciptaan AT Mahmud.
Masih banyak lagi lagu anak-anak lain yang dia ciptakan, seperti “Ambilkan Bulan Bu”, “Aku Anak Gembala”, “Paman Datang, Libur Telah Tiba”, dan banyak lagi.
Pada 6 Juli 2010, Abdullah Totong Mahmud atau akrab disapa AT Mahmud meninggal dunia di rumahnya di Tebet, Jakarta Selatan. Almarhum wafat di usia 80 tahun akibat penyakit infeksi paru-paru.
AT Mahmud lahir di Kampung 5 Ulu Kedukan Anyar, Palembang, pada 3 Februari 1930. Ia memiliki nama Masagus Abdullah Mahmoed atau yang akrab dipanggil Dola.
Namun, pada semasa sekolah, AT Mahmud sering orang panggil Totong sehingga pada ijazah SMP, nama AT Mahmud tertulis dengan nama Totong Mahmud.
Minat mencipta lagu bermula sejak dia pindah ke Muaraenim dan berkenalan dengan Ishak Mahmuddin, seorang anggota orkes musik Ming yang terkenal di sana. Salah satu keahlian Ishak adalah mengarang lagu, Abdullah pun mulai mengikui jejaknya.
Ishak yang melihat perkembangan Abdullah dalam memainkan berbagai instrumen musik, memutuskan untuk mengajaknya bergabung dengan Orkes Ming yang terkenal itu.
Momen ia mulai melahirkan lagu untuk anak-anak ketika tahun 1962. Ia mendapatkan biaya dari Colombo Plan untuk bersekolah di University of Sydney, Australia untuk mendapatkan sertifikat The Teaching Of English As A Foreign Language.
Setelah menyelesaikan pendidikan selama satu tahun, ia kembali ke Tanah Air dan mendaftar sebagai guru di Taman Kanak-Kanak (SGTK) di Jakarta Selatan. Di sinilah ia mengasah skill bermusiknya dan mulai berkembang pesat.
Di saat waktu senggang, Abdullah mencoba mengarang lagu anak-anak menggunakan gitarnya. Perbedaannya antara lagu anak dan dewasa terletak pada pikiran, perasaan, dan perilaku anak itu sendiri.
Ia pun mempelajari pola lagu anak yang sudah ada, seperti ciptaan dari ibu Sud, salah satunya.
Makna lagu-lagu AT Mahmus begitu dalam, walau dengan liriik yang sederhana.
Pada “Ambilkan Bulan Bu”, bulan di sini tidak hanya menjadi objek langit yang indah, tetapi juga lambang kebahagiaan dan cahaya.
Anak menginginkan ibunya untuk mengambil bulan tersebut sebagai cara untuk menerangi tidurnya yang lelap di malam gelap.
Lirik ini menciptakan suasana yang tenang dan penuh kasih sayang. Permintaan anak kepada ibunya untuk ambilkan bula” sejatinya adalah ungkapan rasa cinta dan keamanan yang dia harapkan dari sosok ibu.
Dengan mendengarkan lagu ini, harapannya anak-anak bisa mewujudkan mimpinya.
Lagu ini jadi sebuah simbol yang memberikan semangat kepada anak-anak, untuk menanamkan cita-cita setinggi bulan.***(O Gozali)