
SERAYUNEWS – Pemkab melalui Dinas Pertanian Purbalingga bersama Kementerian Pertanian (Kementan), membentuk dua Brigade Pangan (BP). Ini sebagai strategi percepatan optimalisasi lahan dan peningkatan produksi beras.
Program ini menjadi langkah penting untuk mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan di daerah.
Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Ir. Prayitno, M.Si., Minggu (16/11/2025), menjelaskan bahwa kedua Brigade Pangan yang dibentuk memiliki cakupan wilayah cukup luas.
Seluruh lokasi tersebut sebelumnya merupakan area Optimalisasi Lahan (Opla). Para anggota BP juga telah mengikuti pelatihan intensif dari Kementan dan Dinpertan pada 12–14 November 2025.
“Kami terus berupaya meningkatkan produksi pangan, terutama beras, untuk mencapai target swasembada. Salah satu langkah penting adalah optimalisasi lahan pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan,” ujar Prayitno.
Prayitno menegaskan bahwa Brigade Pangan akan berperan sebagai garda terdepan dalam pengelolaan lahan secara modern dan profesional dengan model usaha agribisnis yang menguntungkan.
Setiap BP akan mendapat dukungan saprodi seperti benih, pupuk, dan pestisida. Sementara untuk bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), Dinas Pertanian berencana mengusulkannya ke Kementan.
“Program ini tidak hanya mendorong peningkatan produksi, tetapi juga membangun ekosistem agribisnis modern yang mampu memberdayakan generasi muda,” imbuhnya.
Dinpertan mencatat sejumlah tantangan yang berpotensi menghambat swasembada:
1. Penyusutan Lahan Pertanian
Luas lahan pertanian Purbalingga pada 2024 mencapai 59.674,90 Ha, terdiri atas:
17.605 Ha Lahan Baku Sawah (LBS)
42.069,90 Ha tegalan
Pada 2019, luas LBS masih 18.730 Ha, dan diperkirakan menyusut menjadi 16.865 Ha pada 2029.
2. Risiko Gagal Panen
Ancaman datang dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan bencana alam, yang dapat memicu penurunan produksi.
3. Tantangan SDM dan Kelembagaan
Regenerasi petani berjalan lambat, kelembagaan belum kuat, dan kompetensi petani masih perlu ditingkatkan.
4. Sarpras Pertanian Belum Optimal
Terutama pada jaringan irigasi dan ketersediaan alsintan di sejumlah wilayah.