SERAYUNEWS – Tanah longsor melanda Desa Sanguwatang, Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga, pada Jumat (13/9/2025). Bencana ini merusak satu rumah warga dan mengancam dua rumah lain di sekitarnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Prayitno, menjelaskan longsor terjadi akibat hujan deras sejak 10–11 September 2025. Material tanah sepanjang 6 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 9 meter ambruk ke pemukiman.
“Bangunan samping rumah milik ibu Tarsini (56) jebol sehingga material longsoran masuk ke dalam rumah,” jelasnya.
Selain rumah Tarsini, dua rumah milik Oktafi Kurniawati dan Risun juga terancam longsor. Letaknya yang berada tepat di atas lokasi kejadian membuat keduanya rawan terkena dampak jika hujan deras kembali turun.
“Dua rumah tersebut kondisinya berada di dekat tanah yang rawan longsor. Apalagi saat ini hujan deras diperkirakan masih akan turun,” terang Prayitno.
Prayitno menambahkan, kondisi tanah di wilayah tersebut memang rawan longsor. Kontur tanah labil, ditambah resapan air hujan ke dalam retakan, membuat potensi longsor semakin besar.
“Hujan deras serta kontur tanah yang labil dan adanya resapan air yang masuk ke dalam retakan tanah yang mengakibatkan longsor. Ini yang perlu diantisipasi,” ungkapnya.
BPBD Purbalingga sudah menyalurkan bantuan logistik untuk warga terdampak. Pihaknya juga mengimbau agar penghuni rumah segera mengungsi ke tempat aman bila hujan deras kembali turun.
“Kami juga minta agar warga menutup sementara longsoran dengan terpal agar saat turun hujan, air tidak langsung masuk ke tanah yang longsor,” imbuhnya.
Kecamatan Karangjambu termasuk wilayah dengan risiko longsor tinggi. Dalam beberapa hari terakhir, hujan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah ini.
Karena itu, BPBD meminta jajaran pemerintah desa dan warga meningkatkan kewaspadaan serta bersiap melakukan langkah antisipasi.