SERAYUNEWS – Memasuki periode mudik Lebaran 2025, arus kendaraan yang meninggalkan Jakarta mulai menunjukkan peningkatan signifikan di berbagai ruas tol utama.
Berdasarkan data dari sejumlah pihak terkait, volume kendaraan yang keluar dari ibu kota terus meningkat seiring mendekatnya puncak arus mudik.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) Irjen Agus Suryonugroho menyebut bahwa pada H-10 Lebaran, sebanyak 147.000 kendaraan tercatat meninggalkan Jakarta melalui empat gerbang tol utama.
Angka ini meningkat 37% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatat 115.000 kendaraan.
Sementara itu, pada H-9 (22 Maret 2025 pukul 06.00 WIB hingga 23 Maret 2025 pukul 06.00 WIB), Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama mencatat 41.543 kendaraan yang melintas, naik 35,96% dibandingkan lalu lintas harian normal.
Di ruas Tol Cipali, jumlah kendaraan yang melintas meningkat 40,6% pada H-9, dengan estimasi total 90.000 kendaraan dalam satu hari.
Sementara itu, Tol Tangerang-Merak mencatat lonjakan signifikan dengan 179.000 kendaraan yang melintas, jauh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.
Jasa Marga memprediksi puncak arus mudik akan berlangsung pada 28 Maret 2025 dengan estimasi 232.000 kendaraan meninggalkan Jakarta. Angka ini meningkat 50% dibandingkan lalu lintas normal.
Untuk menghindari kemacetan parah, pemudik disarankan mengatur jadwal perjalanan lebih awal, terutama sejak libur panjang yang dimulai pada 21 Maret 2025.
Pihak berwenang mengingatkan para pemudik untuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum berangkat. Selain itu, menjaga kesehatan selama perjalanan juga menjadi faktor penting agar perjalanan tetap lancar dan nyaman.
Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso, memastikan bahwa meskipun terjadi lonjakan volume kendaraan, arus lalu lintas masih terkendali berkat berbagai strategi yang telah diterapkan.
“Hingga Sabtu (22/3/2025) pukul 21.00 WIB, terjadi peningkatan arus sebesar 8% dibandingkan hari sebelumnya. Namun, arus kendaraan dari arah timur menuju Jakarta justru mengalami penurunan sebesar 14%. Dengan demikian, kondisi lalu lintas masih dalam batas wajar,” ungkapnya.
Untuk menjaga kelancaran arus mudik, Korlantas Polri menerapkan berbagai strategi, termasuk skema contraflow, rekayasa lalu lintas, dan delaying system.
Selain itu, Posko KM 29 juga dilengkapi dengan 18 aplikasi pemantauan yang terintegrasi untuk memonitor pergerakan kendaraan secara real-time.
Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso mengimbau pemudik agar merencanakan perjalanan dengan cermat.
“Manfaatkan waktu libur yang telah dimulai sejak 21 Maret untuk menghindari kepadatan lalu lintas. Pastikan kendaraan dalam kondisi prima dan beristirahat secara berkala,” ujarnya.
Bagi pengendara yang membutuhkan waktu istirahat, disarankan untuk menggunakan rest area yang tersedia. Jika tempat istirahat penuh, pemudik dapat keluar sementara dari jalan tol dan kembali masuk tanpa dikenakan tarif tambahan.
“Keselamatan adalah prioritas utama. Jangan memaksakan diri jika merasa lelah. Istirahat yang cukup akan membuat perjalanan lebih aman dan nyaman,” pungkasnya.
Pemudik disarankan untuk selalu memperbarui informasi mengenai arus lalu lintas melalui kanal resmi Korlantas Polri. Dengan perencanaan yang baik, perjalanan mudik dapat berjalan lebih lancar dan nyaman.***