SERAYUNEWS- Prof Mohammad MD, membagikan dugaan penyalahgunaan surat resmi oleh salah satu menteri di Kabinet Merah Putih yang baru saja dilantik Presiden Prabowo Subianto.
Melalui akun media sosialnya, Mahfud MD membagikan selembar surat undangan resmi dari Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto.
Surat tersebut, memiliki kop resmi Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal serta stempel kementerian untuk acara pribadi keluarganya.
Tertera undangan untuk menghadiri acara Haul ke-2 almarhumah Hj. Biasmawati Binti Baddin, ibunda dari Menteri Yandri Susanto. Acara itu terangkai dengan peringatan Hari Santri Nasional 2024 dengan Tasyakuran di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Serang, Banten.
Surat bernomor 19/UMM.02.03/X/2024 tertanggal 21 Oktober 2024 itu, tertujukan kepada sejumlah kepala desa, sekretaris desa, staf desa. Bahkan juga untuk ketua RW, ketua RT, serta kader PKK dan Posyandu di Kecamatan Kramat Watu.
“Masih sangat pagi di hari ini, ketika seorang teman memberitahu kpd saya bahwa ada seorang Menteri baru yang mengundang acara Haul (peringatan hari wafat) ibunya yang kedua sekaligus syukuran di Ponpes menggunakan surat dengan kop dan stempel resmi kementerian,” tulisnya di instagram.
Prof Mahfud dengan tegas menyampaikan, bahwa penggunaan kop surat dan stempel resmi kementerian untuk acara pribadi merupakan tindakan yang salah.
“Kalau benar ada surat itu maka hal tersebut salah. Kop surat dan stempel resmi tak boleh dipakai untuk acara pribadi dan keluarga, termasuk ponpes dan ormas sekali pun,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa penggunaan atribut dan simbol-simbol pemerintahan, harus dengan sangat hati-hati. Surat undangan itu tentu memicu berbagai reaksi dari publik.
“Harus hati-hati menggunakan atribut dan simbol-simbol pemerintahan,” pintanya.
Belum ada tanggapan resmi dari pihak Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal atau dari Menteri Yandri Susanto terkait surat tersebut. Namun, surat tersebut mendapat ribuan komentar sebagai respons publik di dunia maya.