SERAYUNEWS – Mungkin banyak yang tidak tahu, majalah Bobo yang sangat lekat dengan anak-anak ternyata bukan asli Indonesia.
Majalah Bobo yang sudah terbit sejak 14 April 1973, ternyata diadaptasi dari majalah terbitan yang ada di negeri Belanda dengan judul yang sama dan sudah terbit sejak tahun 1968.
Pendiri Harian Kompas P.K Ojong dan Jakob Oetama merintis kerja sama dengan majalah Bobo yang ada di Belanda kemudian membuat majalah Bobo versi Indonesia, sebagian besar isinya sama dengan majalah Bobo yang ada di Belanda kemudian diterjemahkan ke dalam Indonesia.
Nama Bobo merupakan maskot untuk mengisi kolom komik di majalah tersebut.
“Oom Slokop” di terjemahkan dalam menjadi “Paman Gembul”, “Simmie Suiker & Rongrong” di terjemahkan menjadi “Bona dan Rong Rong” dan “Tante Pita Secuur” menjadi “Bibi Titi-Teliti”
“Upik,” diambil dari nama Boemsi. “Coreng,” diambil dari nama Krabbel.
Meskipun berasal dari Belanda, ternyata ada beberapa rubrik di Majalah Bobo yang hanya bisa ditemukan di Indonesia. Misalnya, kisah Oki dan Nirmala.
Bagi sebagian orang, membuka lembaran majalah Bobo seperti membuka pintu untuk kembali ke masa kecil yang imajinatif dan penuh dengan keceriaan.
Bobo sudah memberi warna bagi anak-anak Indonesia, tumbuh dan kembang menjadi manusia dewasa.*** (O Gozali)