SERAYUNEWS – Majas merupakan salah satu gaya bahasa yang kerap muncul dalam sebuta cerita atau novel. Ada majas gunung, berlian, singa, perahu.
Gaya bahasa dalam kalimat bahasa Indonesia digunakan untuk memperindah atau mempertegas tulisan. Majas adalah kiasan yang kerap digunakan untuk menggambarkan atau mempertegas sesuatu.
Kalimat dengan majas memiliki suatu makna atau maksud tertentu. Sebenarnya apa majas dalam bahasa Indonesia? Sebelum mengetahui contoh kalimatnya, ketahui dulu pengertian majas.
Sebelum menggunakan majas dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu mengetahui apa itu definisinya.
Dikutip dari Buku Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Unggul oleh Nani Darmayanti halaman 57, majas adalah bahasa kias, bahasa indah yang dipergunakan untuk meninggikan serta meningkatkan efek dengan cara serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum.
Menurut Perrine (dalam Waluyo, 1995:83) penggunaan majas dipandang lebih efektif untuk menyatakan apa yang dimaksud penyair.
Mengutip dari buku Kumpulan Peribahasa, Majas, dan Ungkapan Bahasa Indonesia, Yettik Wulandari, S.Pd, (2024:173), majas adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan cara menyamakannya dengan sesuatu yang lain.
Ada beberapa majas yang kerap digunakan, yakni perbandingan, pertentangan, pertautan dan perulangan.
Personifikasi
Gaya bahasa ini untuk membuat karya lebih hidup, menghasilkan imajinasi tambahan, dan membuat hal-hal yang abstrak menjadi konkret.
Metafora
Metafora adalah majas yang menghubungkan dua objek atau ide tanpa menggunakan kata pembanding seperti “seperti.
Hiperbola
Hiperbola adalah gaya bahasa penegasan yang menyatakan sesuatu hal dengan melebih-lebihkan keadaan yang sebenarnya.
Klimaks
Klimaks adalah gaya bahasa penegasan yang menyatakan beberapa hal berturut-turut, dengan menggunakan urutan kata yang semakin lama semakin tinggi tingkatannya.
Antiklimaks
Gaya bahasa yang menyatakan kemerosotan atau kemunduran mendadak sampai taraf yang tidak berarti dan amat mengecewakan, sangat berlawanan dengan kemajuan atau kehebatan yang telah dicapai sebelumnya.
Antitesis
Antitesis adalah gaya bahasa penegasan yang menggunakan paduan kata-kata yang susunannya sejajar, tetapi untuk mengungkapkan hal yang bertentangan.
Parafrase
Majas gunung, berlian, singa merupakan kata-kata yang sering digunakan dalam majas perbandingan atau simile. Majas itu untuk menggambarkan sesuatu yang besar, kuat, berharga.
Sedangkan kata perahu biasanya digunakan dalam majas metafora untuk menggambarkan sesuatu yang abstrak dengan benda konkret.
Berikut ini beberapa contoh majas selain gunung, berlian, singa, perahu yang biasanya digunakan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Warga yang ketahuan mencuri akan menjadi buah bibir orang-orang di sekitarnya.
2. Bersih sekali tempat ini, sampai-sampai bisa jadi sarang tikus.
3. Apalah daya kami hanya bisa menyediakan pondok sederhana ini untuk kalian.
4. Orang akan menilai baik buruk diri kita dari sikap kita kepada mereka.
5. Dia tersenyum, meski hatinya sedih karena ditinggal sang kekasih.
6. Didi merasa bising di ruangan kosong yang sepi ini.
7. Suka benci itu adalah hak kita untuk mengatur perasaan kita sendiri.
8. Hidup akan terasa aman, damai, dan tenteram, apabila kita semua bisa saling menghormati.
9. Perempuan yang penuh pengertian adalah ibuku.
10. Suasana di pesta ini sangat ramai, meriah, gegap gempita.
Itulah penjelasan tentang majas gunung, berlian, singa, perahu serta contoh majas lainnya yang kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
***