SERAYUNEWS – Contoh majas hiperbola kerap menjadi salah satu bahan pembelajaran, lantaran masuk ke dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Majas adalah salah satu unsur penting dalam bahasa yang mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan cara lebih indah, menarik, atau dramatis.
Salah satu jenis majas yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia adalah majas hiperbola. Majas ini kerap muncul dalam karya sastra, lagu, iklan, dan percakapan sehari-hari.
Majas hiperbola adalah jenis majas yang menggunakan kata-kata atau ungkapan berlebihan untuk memberikan penekanan pada suatu hal atau untuk menciptakan efek tertentu.
Tujuan dari penggunaan majas hiperbola adalah untuk memperkuat kesan atau emosi yang ingin disampaikan, sehingga dapat menarik perhatian pembaca atau pendengar.
Dalam majas ini, kenyataan atau keadaan yang sebenarnya dilebih-lebihkan secara dramatis.
Contoh sederhana majas hiperbola, Saya sudah menunggu seribu tahun. Majas di kalimat ini menunjukkan bahwa seseorang merasa sangat lama menunggu.
Meskipun tidak mungkin seseorang benar-benar menunggu selama seribu tahun, ungkapan ini menekankan betapa lamanya waktu menunggu tersebut.
1. Hatiku hancur berkeping-keping.
2. Aku sudah bilang jutaan kali padamu.
3. Dia menangis sampai air matanya mengalir seperti sungai.
4. Buku itu beratnya setara dengan gunung.
5. Suaranya menggelegar hingga terdengar di seluruh penjuru dunia.
6. Dia berlari secepat kilat.
7. Cintaku padamu seluas samudra.
8. Rumah itu sudah ratusan tahun tidak direnovasi.
9. Dia punya seribu alasan untuk tidak datang.
10. Senyumnya bisa menerangi seluruh ruangan.
11. Perutku terasa kosong seperti lubang hitam.
12. Lautan manusia memadati stadion itu.
13. Uang itu menguap dalam hitungan detik.
14. Pandangannya tajam seperti elang.
15. Tugas ini seperti tak ada habisnya.
16. Tidur selama ribuan tahun tidak akan cukup untuk menghilangkan lelahku.
17. Pelukannya hangat seperti matahari.
18. Jalan ini panjangnya tak berujung.
19. Kepalanya hampir meledak karena marah.
20. Rindu ini menggunung setiap harinya.
21. Dia pintar setinggi langit.
22. Perutku keroncongan seperti orkestra.
23. Mobil itu melaju secepat angin.
24. Wajahnya pucat seperti melihat hantu.
25. Suara ledakan itu memekakkan telinga hingga ke langit.
26. Tangannya sekuat baja.
27. Dia memakan seluruh isi meja.
28. Masalah ini membuatku kehilangan separuh nyawa.
29. Hatiku terbang hingga ke bulan.
30. Dia datang seperti badai yang mengamuk.
31. Aku tersesat di dalam lautan cinta.
32. Lelahku sudah setinggi gunung.
33. Hatinya dingin seperti kutub utara.
34. Langkahnya berat seperti menginjak batu besar.
35. Dia menghilang seperti ditelan bumi.
36. Dia berbicara tanpa henti seperti kereta api.
37. Tubuhnya setipis kertas.
38. Senyummu bisa mencairkan es di kutub.
39. Lautan api menyapu seluruh kota.
40. Dia kuat seperti Hercules.
41. Pandangannya menghujam seperti tombak.
42. Rindu ini membara seperti api.
43. Suaranya bisa meruntuhkan tembok.
44. Dia selalu merasa di atas awan.
45. Matanya bersinar seperti bintang.
46. Kerinduanku padamu sebesar gunung.
47. Dia tertawa hingga terbahak-bahak.
48. Tetesan air mata itu seperti hujan deras.
49. Dia bisa membaca pikiran orang dari jarak ribuan mil.
50. Jantungku hampir meledak saat melihatnya.
51. Angin malam ini sedingin es.
52. Wajahnya memancarkan cahaya seperti matahari.
53. Dia tidur seperti orang mati.
54. Panasnya bisa membakar seluruh tubuhku.
55. Dia menyimpan rahasia sebesar gunung.
Majas hiperbola sering digunakan dalam sastra, seperti puisi, cerpen, dan novel, untuk memberikan efek dramatis atau untuk menyampaikan emosi yang mendalam.
Selain itu, majas ini juga kerap muncul dalam percakapan sehari-hari untuk mengekspresikan perasaan atau situasi dengan cara yang lebih kuat dan menarik.
Dalam iklan, majas hiperbola digunakan untuk menarik perhatian dan memberikan kesan yang mendalam terhadap produk yang diiklankan.
Itulah penjelasan tentang majas hiperbola, lengkap dengan 55 contoh penggunaannya dalam kalimat. Semoga memperkaya pengetahuan dan kreativitas dalam berbahasa!***(Umi Uswatun Hasanah)