SERAYUNEWS – Dalam hal penggunaan kata yang tepat, terkadang masih banyak yang keliru. Contohnya saja seperti penggunaan apotik atau apotek.
Antara apotik dan apotek, mana sebenarnya penggunaan kata yang tepat dan baku sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang benar?
Dalam kehidupan sehari-hari, memang tidak terlalu masalah apabila menggunakan kata-kata yang tidak sesuai dengan KBBI.
Akan tetapi, dalam situasi formal, tentunya akan lebih baik apabila menggunakan kaidah penggunaan kata yang tepat dan benar sesuai KBBI.
Bahasa Indonesia memiliki aturan penulisan kata baku yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Satu kata yang sering menimbulkan kebingungan adalah “apotik” dan “apotek.”
Dalam percakapan sehari-hari, banyak orang menggunakan kedua kata tersebut secara bergantian, seolah-olah keduanya sama-sama benar.
Namun, jika merujuk pada KBBI, hanya satu di antara dua kata ini yang benar-benar baku, yakni “apotek.”
Oleh sebab itulah ada istilah “apoteker” bukan “apotiker” untuk merujuk pada orang yang bekerja di bagian apotek.
Dalam KBBI, kata “apotek” didefinisikan sebagai tempat menjual obat-obatan atau toko obat. Kata ini diserap dari bahasa Belanda, yaitu “apotheek,” yang artinya juga merujuk pada tempat penjualan obat-obatan medis.
Perubahan ejaan dari bahasa sumber ini mengikuti kaidah bahasa Indonesia, sehingga kata yang benar adalah “apotek,” bukan “apotik.”
Kata “apotik” sendiri tidak diakui dalam KBBI sebagai kata baku dan dianggap sebagai bentuk tidak baku atau keliru.
Penggunaan kata tidak baku seperti “apotik” dapat menyebabkan kesalahpahaman, terutama dalam konteks resmi atau akademik.
Dalam penulisan dokumen formal, makalah, atau komunikasi profesional, penggunaan kata tidak baku bisa mengurangi kredibilitas dan profesionalisme penulis.
Selain itu, dalam konteks pendidikan, penting bagi pelajar dan masyarakat luas untuk menggunakan kata baku agar terbiasa dengan standar bahasa Indonesia yang benar.
Untuk mempermudah mengingat bahwa “apotek” adalah kata bakunya, kita dapat mengaitkannya dengan asal usul kata tersebut dari bahasa Belanda.
Dengan cara ini, orang yang terbiasa menggunakan kata tidak baku “apotik” dapat mulai membiasakan diri dengan bentuk yang benar.
Selain itu, membuka KBBI atau menggunakan aplikasi daring KBBI saat ragu tentang kata baku bisa menjadi kebiasaan baik untuk memastikan penggunaan kata yang tepat.
Penggunaan kata baku penting sebagai bentuk penghargaan dan pelestarian bahasa Indonesia. KBBI disusun untuk menyatukan penggunaan bahasa Indonesia agar seragam di seluruh wilayah Indonesia. Ketika kita mengikuti kaidah bahasa yang benar, termasuk memilih kata baku, kita berkontribusi pada pengembangan bahasa Indonesia yang lebih kokoh dan konsisten.
Dalam hal ini, kata baku yang sesuai dengan KBBI adalah “apotek,” bukan “apotik.”
Dengan menggunakan “apotek” sebagai bentuk yang benar, kita tidak hanya mengikuti aturan bahasa yang berlaku, tetapi juga membantu menjaga kualitas komunikasi dalam bahasa Indonesia.
Membiasakan diri dengan kata baku adalah bagian penting dari upaya untuk terus memperbaiki dan mempertahankan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
***