Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Banyumas, Widarso mengatakan, tahun ini produksi panen meningkat hingga 2.186,9 ton dibandingkan dengan tahun lalu.
“Target produksi panen terpenuhi, bahkan melampaui target, karena meskipun untuk sawah irigasi hanya panen dua kali, namun untuk sawah-sawah di lereng Gunung Slamet tetap bisa panen tiga kali dan hasilnya juga bagus,” terangnya, Senin (4/1/2021).
Widarso mengakui, jika tahun ini diwarnai cuaca ekstrem, namun untuk beberapa lahan pertanian tetap bisa panen hingga tiga kali.
Untuk luasan lahan panen sampai dengan bulan Desember kemarin sudah mencapai 63.800 hektar. Target luasan panen di Kabupaten Banyumas sendiri sebenarnya mencapai 68.000 hektar. Karena kemarau panjang, beberapa lahan pertanian hanya bisa tanam dua kali, diselingi dengan menanam palawija.
Untuk setiap musim tanam Dinpertan Banyumas targetkan 32.000 hektare, mengingat target luasan tanam pertahunnya mencapai 68.000 hektare. Di Kabupaten Banyumas sendiri total luasan lahan sawah mencapai 32.255 hektare, terdiri dari sawah irigasi seluas 24.752 hektare dan sawah tadah hujan ada 7.503 hektare. Untuk lahan pertanian bukan sawah ada 61.590 hektare, terdiri dari kebun, ladang atau huma, hutan rakyat, padang rumput dan lainnya.
Salah satu daerah yang hasil panennya tetap bagus meskipun di tengah musim kemarau lalu yaitu di Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Petani di desa tersebut bisa memanen padi hingga 8 ton hektar, padahal rata-rata produktivitas panen di musim kemarau hanya pada kisaran 5,2 ton. (Hermiana)