Cilacap, Serayunews.com-Adanya pandemi Covid-19 justru meningkatkan produktivitas hasil tangkapan ikan. Hal ini berdasarkan data dari Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap pada semester awal 2020 yang dibandingkan dengan tahun 2019 lalu.
“Di periode sama, justru mengalami peningkatan produktivitas di tahun 2020 kecenderungannya justru naik dibanding tahun 2019,” ujar Kepala Bidang Operasional Pelabuhan di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap Dwi Harto Kurniawan.
Berdasarkan data, pada semester awal tahun 2020 ini totap produksi mencapai 7.431.821 ton dengan nilai produksi mencapai Rp 135.388.121.500. Sedangkan di tahun 2019 sebesar 4.207.710 ton dengan nilai produksi sebesar Rp 99.106.096.402.
Namun jika dirinci masing-masing bulan, terjadi penurunan produktivitas pada bulan sebelum dan saat pandemi. Pada Bulan Januari sampai Maret tercatat ada sebanyak 805 jumlah kapal bongkar dengan jumlah trip 7.946, dan volume 3.931 ton dan nilai komoditas mencapai Rp 69.093.115.000.
Sedangkan disaat pandemi mulai Bulan April sampai Juni tercatat 625 jumlah kapar bongkar, dengan jumlah trip sebanyak 5.908 dan volume produksi 3.501 dengan nilai produksi mencapai Rp 66.295.007.
“Tidak terpengaruh (pandemi), karena dari sisi keberangkatan kapal meningkat,” katanya.
Untuk komoditas hasil tangkapan yang didapatkan, masih didominasi ikan tuna, cakalang, dan juga layur.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono. Menurutnya, hasil tangkapan ikan masih stabil. Hanya saja, harga jual untuk ikan tuna mengalami penurunan, dikarenakan tidak lagi ekspor ke luar negeri.
“Untuk tuna yang mengalami penurunan harga sekitar 60 persen, dari biasanya Rp 60 ribu-Rp 80 ribu perkilogram sekarang menjadi Rp 20 ribu bahkan Rp 18 ribu perkilogram, kan sangat rendah sekali. Ini karena faktor masih ditutupnya pintu ekspor ke Eropa,” katanya.
Selain itu, komoditas yang mengalami penurunan harga, yakni udang rebon. Untuk itu, pihaknya berharap agar pemerintah menggandeng investor udang rebon masuk ke Cilacap. Pasalnya, saat ini hanya ada satu perusahaan yang masih bertahan, sedangkan lainnya tutup