Cilacap, serayunews.com
Kepala Harian Pelaksana BPBD Cilacap Wijonardi mengatakan, ada 73 desa yang tersebar di 19 kecamatan, menjadi titik rawan bencana kekeringan. Dari 73 desa itu di antaranya, Desa Purwodadi, Desa Rawaapu, Desa Bulupayung. Desa-desa tersebut ada di Kecamatan Patimuan.
Di Kecamatan Gandrungmangu, ada Desa Cisumur, Cinangsi, dan Sidaurip yang rawan kekeringan. Di Kawunganten ada Desa Bojong yang rawan kekeringan. Di Wanareja ada Desa Bantar yang rawan kekeringan. Atas fenomena itu, BPBD akan segera mencari solusi guna mengatasi permasalahan tersebut.
“Kami pasti akan cari solusi jangka panjang, misalnya penyaluran air ke tandon-tandon, ataupun membangun embung, perlu kajian lebih mendalam memang,” jelas Wijonardi, Senin (23/8/2021).
Di sisi lain dia mengatakan pada 10 sampai 21 Agustus 2021, BPBD tidak melakukan droping air bersih. Hal itu karena tak ada permintaan air bersih. Absennya permintaan air bersih karena hujan sudah turun.
Diketahui, sejak awal tahun ini pihak BPBD telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 57 tangki, yang diperuntukan bagi 14.358 jiwa yang tersebar di 15 desa dari 8 kecamatan.