Ditengah pandemi ini, kebutuhan bahan pangan menjadi satu hal yang paling dibutuhkan. Di saat pemerintah mengimbau untuk melakukan aktifitas dari rumah.
Untuk menjaga ketahanan pangan ditengah pandemi ini, Lazismu Banyumas menggelar program sekolah lapangan Tani Bangkit berbasis masjid.
Direktur Lazismu Banyumas, Sabar Waluyo mengatakan program Tani Bangkit yang dilakukan di Desa Banteran ini bekerjasama dengan Majelis Pemberdayaan Muhammadiyah PDM Banyumas dan Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas. Program tanpa biaya ini akam berjalan selama 12 kali pertemuan.
“Ke depannya, program ini bisa menambah produktifitas dalam bertani, sehingga turut membantu menjaga ketahanan pangan masyarakat,” kata dia.
Ia mengatakan, program berbasis masjid ini akan fokus pada produksi beras premium varietas unggul. Sehingga petani akan dibekali cara-cara bertani hingga panen beras premium tersebut. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan benih beras premium Mapan 05.
Dengan adanya program ini, selain menjaga ketahanan pangan juga sebagai satu usaha meningkatkan kesejahteraan petani. Sebab, dengan produksi beras premium keuntungan yang didapat juga akan semakin tinggi.
“Kendala-kendala dalam pertanian yang seringkali dihadapi petani juga bisa dipecahkan dalam program ini. Karena petani akan dibekali pengetahuan baru seputar pertanian. Ini saatnya kita bangkit. Petani harus menjadi sosok yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Seorang petani, Darmino mengaku senang dengan program ini.
“Harapannya lebih bagus untuk kesejahteraan, kemakmuran petani. Mudah-mudahan ilmu yang akan didapat lebih baik untuk perkembangan selanjutnya,” katanya. (Alfi)