SERAYUNEWS – Di bulan pertengahan bulan Ramadan seperti sekarang, sudah semakin mendekati malam Nuzulul Quran.
Malam Nuzulul Quran termasuk salah satu peristiwa penting dan bersejarah bagi umat Islam. Oleh sebab itu banyak mulai dikenalkan kepada anak-anak terutama sejak usia SD.
Nuzulul Quran adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menandai turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW. Momen bersejarah ini terjadi di bulan Ramadan, tepatnya pada tanggal 17 Ramadan.
Dalam peristiwa ini, Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk menyampaikan firman-Nya yang pertama kali berupa lima ayat awal dari surah Al-Alaq.
Peristiwa Nuzulul Quran memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam. Selain sebagai awal turunnya Al-Quran, peristiwa ini juga menjadi bukti kenabian Muhammad SAW.
Oleh karena itu, mempelajari dan memahami Nuzulul Quran sejak dini sangatlah penting, terutama bagi anak-anak SD agar mereka mengenal sejarah Islam secara lebih mendalam.
Pada suatu malam yang tenang, Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira, sebuah tempat sunyi di sekitar Makkah yang sering beliau kunjungi untuk bertafakur dan mencari ketenangan batin.
Saat itu, beliau telah berusia 40 tahun dan sering menghabiskan waktu di sana untuk merenungi kehidupan.
Tiba-tiba, muncul sosok Malaikat Jibril yang datang membawa pesan dari Allah SWT.
Dengan suara lantang, Malaikat Jibril berkata, “Iqra!” yang berarti “Bacalah!” Nabi Muhammad SAW yang tidak bisa membaca pun merasa terkejut dan menjawab, “Aku tidak bisa membaca.”
Namun, Malaikat Jibril terus mengulangi perintahnya sebanyak tiga kali, hingga akhirnya beliau membacakan wahyu pertama dari surah Al-Alaq ayat 1-5:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq: 1-5)
Setelah menyampaikan wahyu tersebut, Malaikat Jibril pun menghilang. Nabi Muhammad SAW merasa gemetar dan ketakutan, sehingga beliau segera kembali ke rumah dan meminta istrinya, Khadijah, untuk menyelimutinya. Setelah tenang, Nabi menceritakan apa yang terjadi. Khadijah pun menghibur dan meyakinkan beliau bahwa Allah SWT pasti melindunginya.
Mengenalkan Nuzulul Quran kepada anak-anak SD memiliki banyak manfaat, antara lain:
Al-Quran tidak diturunkan secara langsung dalam satu waktu, tetapi secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun. Ada beberapa hikmah dari proses ini:
Nuzulul Quran adalah peristiwa yang sangat berharga bagi umat Islam dan perlu diperkenalkan kepada anak-anak sejak dini.
Dengan mengenalkan sejarah, makna, dan hikmah di baliknya, anak-anak dapat memahami betapa pentingnya Al-Quran dalam kehidupan mereka.
Oleh karena itu, orang tua dan guru memiliki peran penting dalam menyampaikan kisah ini dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.
Semoga dengan memahami Nuzulul Quran, anak-anak semakin mencintai Al-Quran dan menerapkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
***